BANTEN – CompasKotaNews.com, Melansir dari Healthline, superbug dapat menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala sama sekali sehingga keberadaannya sering tidak disadari. Bila timbul dengan gejala, superbug terlihat sama dengan gejala infeksi lainnya, yaitu demam, kelelahan, diare, batuk, dan pegal-pegal. Namun, perbedaan yang paling menonjol adalah gejalanya tidak menunjukkan respon apapun terhadap antibiotik dan obat anti jamur.
Menurut jurnal kedokteran Lancet, kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut mengakibatkan 1,27 juta kematian di seluruh dunia pada 2019 lalu. Lantas, bagaimanakah gejala superbug yang telah menyebabkan kematian terhadap hampir 60.000 bayi baru lahir setiap tahunnya? Superbug terdiri atas lima patogen, yakni E. coli (Eschericia Coli) yang umumnya ditemukan di usus manusia dan hewan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi; Klebsiella Pneumoniae yang dapat menginfeksi paru-paru, menyebabkan pneumonia, dan luka pada kulit serta lapisan otak yang menyebabkan meningitis; dan Staphylococcus Aureus, bakteri bawaan pada makanan yang dapat ditularkan melalui droplet udara atau aerosol. (IFL)