CompasKotaNews.com – Banten adalah provinsi di Tatar Pasundan dan juga wilayah paling barat Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun telah dimekarkan sejak tahun 2000 dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat Pemerintahan terletak di Kota Serang.
Wilayah Laut Banten merupakan salah satu jalur laut yang potensial, dan Selat Sunda merupakan salah satu jalur laut yang strategis karena dapat digunakan oleh kapal-kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura. Banten juga merupakan jalur yang menghubungkan Jawa dan Sumatera. Secara geografis dan pemerintahan, wilayah Banten, khususnya Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan) merupakan buffer zone Jakarta. Secara ekonomi, wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Banten juga memiliki beberapa pelabuhan yang telah dikembangkan dengan harapan dapat menyerap kelebihan kapasitas dari pelabuhan-pelabuhan Jakarta, yang dimaksudkan sebagai pelabuhan alternatif selain pelabuhan di luar Singapura.
Banten memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat bagus sehingga menjadi pilihan bagi masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Banten adalah sebuah provinsi di ujung Pulau Jawa. Apa saja tempat wisata paling keren di Banten? Kami telah merangkum tempat wisata paling keren di Banten saat ini.
Pantai Anyer
Anyar atau Anyer adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Daerah ini memiliki pantai yang terkenal sebagai tujuan wisata. Ini juga merupakan titik awal dari Jalan Raya Pos, atau Jalan Anyer, ke Panarkan, yang dibangun oleh Belanda pada abad ke-19 dan membentang 1.000 kilometer ke ujung timur Jawa. Di lepas pantai Anyer adalah Pulau Pulau Sanjan, sebuah pulau tak berpenghuni dengan hutan yang masih asli. Daerah ini juga dikenal dengan formasi karang yang merupakan rumah bagi ikan tropis.
Kecamatan Anyer memiliki pantai Anyer yang berjarak 38 km dari kota Serang. Pantai ini menghadap ke barat, sehingga Anda memiliki pemandangan Gunung Rakata (anak Gunung Krakatau, yang meledak pada tahun 1833). Di Pantai Anyer juga terdapat mercusuar yang dibangun pada tahun 1855 pada masa pemerintahan Willem III. Dibangun oleh Belanda oleh Belanda dan kemudian digunakan untuk membantu navigasi di sekitar Selat Sunda dan Batavia. Aktivitas Pantai Anyer Berenang, bermain di pantai, olahraga air, berselancar, menyelam, menikmati pemandangan pantai dan menikmati makanan laut. Jika Anda memutuskan untuk menginap, jangan khawatir, ada banyak hotel di sekitar Pantai Anyer.
Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung paling barat pulau Jawa, Indonesia. Kawasan taman nasional ini awalnya termasuk kawasan Krakatau dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Handurm, Pulau Pukan, dan Pulau Panaitan. Taman nasional ini memiliki luas sekitar 122.956 hektar. Laut yang membentang dari Semenanjung Ujung Kulon hingga Samudera Hindia (443 km² di antaranya).
Ujung Kulon adalah taman nasional tertua di Indonesia dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991. Saat ini ada sekitar 50-60 badak di habitatnya.
Awalnya, Ujung Kulon adalah daerah pertanian untuk beberapa waktu, tetapi hancur total ketika Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883, melelahkan semua penghuninya dan akhirnya mengubah daerah itu menjadi hutan.
Tiket ke Taman Nasional dapat dibeli dari Kantor Taman Nasional di Labuan atau Kantor Pos di Taman Jaya. Akomodasi terletak di Desa Taman Jaya, Pulau Handurm dan Pulau Pekan. UNESCO telah memberikan bantuan keuangan dan teknis untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Dunia. Tracking, camping, dan mengamati satwa adalah aktivitas utama di objek wisata Banten ini. Fungsi utama Taman Nasional Ujung Kulon, selain sebagai tempat wisata, adalah suaka badak. Taman Nasional Ujung Kulon mengajarkan kita pentingnya menjaga lingkungan.
Tanjung Lesung
Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di ujung paling barat Pulau Jawa ini merupakan pariwisata pertama dan dibuka pada Februari 2015. Tanjung Redding berlokasi strategis dan mudah diakses, 170 km dari ibu kota Jakarta, 2,5-3 jam perjalanan.
Tanjung Lesung seluas 1.500 hektar menawarkan berbagai kemungkinan wisata, termasuk keindahan alam pantai, keanekaragaman flora dan fauna, dan kekayaan budaya yang eksotis. Tanjung Lesung juga dekat dengan objek wisata lain di Banten seperti kawasan Banten Lama, budaya Badui dan Debs, Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Krakatau dan wisata pulau.
Tanjung Lesung, berasal dari kata lesung, yang berarti alu tradisional, berbentuk seperti dataran pantai yang menjorok ke laut, menyerupai lesung. Dengan pasir putih dan air pantai yang jernih, Tanjung Lesung menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Pada tahun 2016, kedatangan wisatawan mencapai 570.000 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 6,1 juta pada tahun 2020 ketika beroperasi penuh. Aktivitas yang tersedia di Tanjung Lesung antara lain bermain pantai, memancing, menyelam dan olahraga air, serta berenang. Menginap di vila yang sangat bagus. Jika Anda datang ke sini saat musim hujan, berhati-hatilah karena ombak di Tanjung Lesing cukup besar. Terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Tanjung Lesung merupakan tempat wisata yang wajib dikunjungi dengan fasilitas lengkap di atas lahan seluas kurang lebih 1.500 hektar.
Kampung Baduy
Desa Baduy merupakan tempat tinggal suku Baduy. Istilah “Badui” merupakan istilah yang dilekatkan pada kelompok masyarakat tersebut oleh pihak luar, diawali dengan istilah yang digunakan peneliti Belanda untuk menyamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi, masyarakat nomaden. Kemungkinan lain adalah adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy di bagian utara wilayah tersebut. Mereka lebih suka menyebut diri mereka Urang Kanekes atau “Orang Kanekes” setelah nama-nama yang terkait dengan wilayah dan nama desa mereka seperti Urang Cibeo.
Suku Baduy masih sangat dipengaruhi oleh budaya Sunda dan merupakan salah satu suku asli Banten. Untuk berkomunikasi dengan orang luar, mereka berbicara bahasa Indonesia dengan lancar meskipun mereka tidak memperoleh pengetahuan ini di sekolah. Orang Baduy, atau sering disebut Kanekes Dalam, sama sekali tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita leluhur mereka hanya dikenang secara lisan.
Keluarga Kane tidak tahu apa-apa tentang sekolah, karena pendidikan formal bertentangan dengan kebiasaan mereka. Mereka menolak usulan pemerintah untuk membangun fasilitas sekolah di desa mereka. Pemerintah telah mencoba memaksa mereka untuk mengubah gaya hidup mereka dan membangun fasilitas sekolah modern di daerah mereka sejak era Suharto, tetapi orang-orang Kanekus masih menolak upaya pemerintah hari ini. Akibatnya, sebagian besar masyarakat Kaneke buta huruf. Banten memiliki sekitar 8.000 baduy, terbagi menjadi dua bagian: baduy dalam dan baduy luar. Baduy dalam tertutup terhadap dunia luar, sedangkan Baduy luar lebih terbuka. Bagi yang suka berpetualang dan ingin belajar tentang budaya lokal, Kampung Baduy wajib dikunjungi.
Desa Wisata Sawarna
Desa Wisata Sawarna adalah sebuah desa liburan yang terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Sawarna berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sisi selatan, menjadikan Desa Thawarna sebagai kawasan pesisir. Garis pantai Desa Thawarna, yang bergantian antara pantai berpasir putih dan tebing terjal, sangat indah untuk dilihat. Pemandangan terbentang dari Pantai Plo Manuk di sisi barat hingga Pantai Karang Tarage di sisi timur, menawarkan berbagai pemandangan yang menakjubkan. Ombak Sawarna menghadap Samudera Hindia, sehingga banyak peselancar yang berselancar di puncak ombak menghadap pantai. Pantai Thawarna terletak di Desa Sawarna, lebih dari 150 km dari Lankasbitung. Terletak di Banten, destinasi wisata ini dikunjungi ratusan orang setiap harinya, baik dari Jawa Barat maupun wisatawan mancanegara. Saat ini terdapat banyak pilihan akomodasi di sekitar Pantai Thawarna, sehingga sangat mudah untuk dikunjungi.
Pulau Umang
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 hektar dan terletak di kawasan wisata Pantai Pandeglang bersebelahan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Pulau ini adalah rumah bagi resor yang didekorasi dengan sentuhan artistik alami dan dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, lounge matahari terbenam, klub pantai, kolam renang, dan banyak lagi. Ada juga fasilitas olahraga, olahraga air, jogging track, ski lintas alam, lapangan tenis, dan lapangan karaoke. Untuk mencapai pulau ini relatif mudah. Perusahaan pengelola kawasan ini menawarkan rental mobil dari Jakarta ke pulau ini. Bisa juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon. Fasilitas di objek wisata Banten ini sangat lengkap, antara lain kolam renang, karaoke, fasilitas olahraga, ruang konferensi, dan wahana antariksa.
Arung Jeram Sungai Ciberang
Arung Jeram Sungai Ciberang merupakan tempat tujuan wisata arung jeram di Sungai Siberang, Kp Muhara, desa Cilidaeun, Lebak Gedong, Kabupaten Lebakhri dan Banten. Sungai Tiberan berhulu di Gunung Halimun, sehingga wisatawan tidak hanya bisa melakukan arung jeram, tetapi juga menikmati suasana pegunungan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Suasana alam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun masih asri, dikelilingi tebing dan dikelilingi perairan yang berkelok-kelok. Hal ini dikarenakan kondisi pegunungan yang dilintasi Sungai Siberia masih asri dan hijau, sehingga jalan menuju tempat tersebut sangat bagus. Namun, terkadang sungai mengering, jadi harap tanyakan tentang kondisi di Sungai Siberia sebelum memesan tiket Arung Jeram Sungai Siberia. Perjalanan menuju tempat wisata di Banten ini perlu melalui jalan yang terjal dan berkelok-kelok, sehingga untuk menjaga kenyamanan dan kenyamanan perjalanan disarankan untuk tidak menggunakan bus besar.
Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang memiliki nilai sejarah. Setiap hari masjid ini dipadati jamaah tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa. Masjid ini dapat dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk mercusuar.
Salah satu ciri yang terlihat dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang memiliki lima tumpuk mirip dengan pagoda Cina. Ini juga merupakan karya seorang arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut. Dua serambi yang dibangun kemudian saling melengkapi di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Masjid ini juga merupakan tempat pemakaman Sultan Banten dan keluarganya. Yakni makam Sultan Maulana Hasanuddin beserta istrinya Sultan Agen Tirtayasa dan Sultan Abu Nasir Abdul Kohal. Di sisi utara Gerbang Selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin. Masjid Agung Banten memiliki paviliun lain di sisi selatan masjid induk. Paviliun dua lantai ini disebut Tiyamah. Bangunan tua Belanda berbentuk persegi panjang ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel.
Pulau Burung atau Pulau Dua
Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa komunitas karang, berbagai jenis ikan laut dan tentu saja berbagai jenis burung. Area ini mencakup sekitar 30 hektar dan dikunjungi oleh ribuan burung dari 60 spesies dari berbagai negara setiap tahun dari bulan April hingga Agustus. Sekitar 40.000 burung ini terbang dari benua Australia, Asia dan Afrika. Pulau Dua dapat dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor. Atau dalam waktu 15 sd jalan kaki 30 menit ke peternakan ikan di desa Sauer Luhul di Kasemen. Bahkan, pulau ini telah menyatu dengan daratan Jawa melalui sedimentasi selama puluhan tahun.
Rawa Dano
Terletak di provinsi Serang, sekitar 100 km dari Jakarta, Rawodano merupakan salah satu tempat wisata keindahan alam Banten. Nama lain Cagar Alam Lawadano atau Lawa Danau terletak di Kabupaten Serang, 101 km dari Jakarta. Wilayahnya didominasi oleh lahan basah dan juga memiliki danau. Luas wilayahnya kurang lebih 2.500 hektar dan kaya akan berbagai jenis pohon. Pulau ini merupakan tempat bersarang berbagai jenis reptil, termasuk ular dan buaya. Daerah ini adalah rumah bagi lebih dari 250 spesies burung. Ada tiga cara untuk mencapai lokasi ini: Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawadano, Jakarta-Selang-Padalingkan-Rawadano, Jakarta-Selang-Anyer-Chinangka-Padalingkan-Rawadano. Menurut sejarah, tempat indah di Banten ini adalah tempat gunung berapi mati dan danau terbentuk di atasnya.
Pantai Bagedur
Pantai Bagedur merupakan tempat wisata di Banten yang terletak sekitar 115 km dari Rangkasbitung tepatnya di kecamatan Malimping. Banyak orang yang belum pernah ke Pantai Bagedur menganggapnya tidak terlalu populer, tetapi bagi penduduk Pulau Banten tempat ini sangat ramah dan indah. Pantai Bagedur adalah sebuah objek wisata tepi laut yang terletak di kecamatan Malinpin Kabupaten Rebak, Banten. Pantai Bagedur terletak sekitar 115 km dari kota Rangkasbitung atau 83 km dari Kabupaten Pandeglang. Sebagai objek wisata, pantai ini belum banyak dikunjungi wisatawan. Pantai ini tidak hanya memiliki panjang sekitar 10km, tetapi juga memiliki kemiringan yang lebar sehingga memungkinkan pantai ini dijadikan sebagai lokasi reli sepeda.
Danau Tasikardi
Danau Tasikardi adalah sebuah danau buatan yang terletak di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kota Serang, Provinsi Banten. Jaraknya sekitar 10 km dari pusat kota Serang. Namanya berasal dari bahasa Sunda dan berarti “danau buatan”. Memiliki luas 5 hektar dan alasnya dilapisi ubin bata.
Danau Tasikardi dibuat pada masa pemerintahan Sultan Banten kedua, Panembahan Maulana Yusuf (memerintah 1570-1580), dan merupakan tempat peristirahatan Sultan dan keluarganya. Fungsi gandanya adalah menampung air dari Sungai Tivanten untuk mengairi sawah dan memasok air ke keraton dan masyarakat sekitar. Air dari Danau Tashcardi dialirkan ke Istana Surosovan melalui pipa tanah liat berdiameter 2,40 meter. Sebelum digunakan, air disaring dan dimasukkan ke dalam filter khusus. Danau Tasikardi merupakan bagian dari reruntuhan Banten lama bersama dengan Masjid Agung Banten, Istana Surosowan, Istana Kaibong, Pasar Serang Lama, Benteng Spielwijk dan Vihara Avalokitesvara. Di tengah danau terdapat pulau yang dulunya merupakan tempat peristirahatan kerajaan. Di pulau itu, Anda masih bisa melihat peninggalan kerajaan Banten, antara lain waduk, pendopo, dan pemandian kerajaan.
Pulau Sangiang
Pulau Sangiang adalah sebuah pulau kecil di Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang Banten. Terletak pada koordinat antara 105′49′30″ – 105′52′ BT 5′56′ – 5′58′50″ LS.
Sekitar 45 menit dengan perahu atau perahu motor dari Anyer. Keindahan alamnya berupa terumbu karang dan pantai.
Pulau Sangiang, sekarang digunakan sebagai taman alam, pada awalnya merupakan cagar alam seluas 700,35 hektar, tetapi pada tahun 1991 wilayah laut di sekitarnya diubah menjadi taman alam laut seluas 720 hektar .sawah. Pada tanggal 8 Februari 1993, Keputusan Menteri Kehutanan No. 55/Kpts-II/1993 mengubah cagar alam menjadi taman wisata alam seluas 528,15 ha.
Pulau Sangiang Ada juga sebuah desa yang dihuni oleh para pendatang yang menduduki Pulau Sangiang ketika pulau milik pribadi itu menghentikan proyeknya. Desa ini disebut Lagoon Waroo atau Lagoon Waru dan memiliki lebih dari 50 keluarga yang terdaftar. Desa ini menggunakan tiga bahasa secara bersamaan untuk berkomunikasi: Sunda, Jawa, dan Lampung. Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan khususnya yang menyukai wisata bahari. Keindahan alam, pantai dan karang yang dihiasi ikan berwarna-warni menjadi daya tarik utama kawasan ini. Saint-Jean Island TWA juga merupakan rumah bagi flora dan fauna yang beragam dan murni, serta bangunan dan gua-gua bersejarah dari era Jepang.
Pantai Carita
Pantai Carita adalah sebuah pantai di pesisir barat Banten, Indonesia. Pantai ini merupakan objek wisata pantai di Indonesia dan sangat terkenal bersama dengan Pantai Anyer, Pantai Karang Bolong dan Pantai Tanjung Lesung.
Pantai Carita merupakan objek wisata di provinsi Pandeglang dan ditetapkan sebagai taman alam berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 440/kpts/UM/1978 tanggal 15 Juli 1978. Pantai ini terkenal dengan pasir putihnya dan banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pantai Carita kaya akan sumber daya alam. Pemandangan Gunung Krakatau berpadu dengan hamparan pantai yang sangat lembut dengan ombak laut yang kecil dan lembut menerjang sepanjang pantai. Jarak dari Jakarta ke Pantai Karita kurang lebih 130 km, ambil jalan tol Jakarta-Merak dan keluar di pintu tol Cilegon Timur. Pantai Carita dilengkapi dengan banana boat, snorkeling, papan selancar dan menyelam. Selain itu, terdapat banyak rumah di sepanjang pantai yang digunakan sebagai fasilitas penginapan dan penginapan.
Pantai Karang Bolong
Pantai Karang Bolong (Banten) terletak di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Tempat ini terletak di bagian barat Pulau Jawa. Jarak ke Kota Cilegon tidak jauh dan menarik banyak wisatawan.
Pantai Karang Bolong dulunya bernama Pantai Karang Suraga. Nama tersebut berasal dari Suryadiraga, seorang yang sangat berilmu yang bertapa di Pantai Karang Suraga hingga akhir hayatnya. Pantai ini telah berganti nama menjadi Pantai Caramboron dari waktu ke waktu karena tebing berbatu besar yang terlihat seperti lubang di tengah terumbu karang. Salah satu ujung karang berada di pantai dan ujung lainnya menghadap ke laut lepas. Ada yang mengatakan batu itu berlubang akibat letusan Krakatau. Namun sejauh ini, penyebab pasti lubang karang belum diketahui.
bagaimana? Baik Anda mencari tempat romantis, tempat bersantai bersama keluarga atau tempat beristirahat, Banten memiliki semuanya. Ada Pulau Uman, Pantai Anyer, Pantai Pasir Putih, dll, jadi tenang saja. Tentu saja, mari kita buat kenangan yang tak terlupakan. Tempat wisata di Banten memang membuat Indonesia menjadi destinasi yang menyenangkan. Ajak keluarga, teman, dan kerabat Anda untuk berkunjung ke Banten, salah satu tujuan wisata utama.