JAKARTA, CompasKotaNews.com – Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, terkadang dalam politik harus melawan arus, apalagi jika menyangkut perdebatan tentang sistem pemilu proporsional tertutup.
Menurut Hasto, pesan Presiden PDIP Megawati Soekarnoputri, mengikuti jalan pemikiran bukanlah jalan yang mudah dan mulus. Semuanya harus dihadapi dengan perjuangan panjang, katanya.
Hal itu disampaikan Hasto dalam sambutannya pada Sarasehan Kedaulatan Pangan Nasional Mewujudkan Kesejahteraan Petani dan Penguatan Program Kesejahteraan Petani Mari (MSP) di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (2/3/2023).
“Politik terkadang melawan hukum, seperti yang dikatakan Megawati Soekarnoputri, mengikuti jalan pemikiran bukanlah jalan yang mudah, melainkan jalan yang terjal dan terkadang berliku, penuh jebakan dan jebakan aturan yang besar,” ujar Hasto. PDIP memiliki sikap yang berbeda terhadap sistem pemilu, khususnya untuk tahun 2024. Dimana PDIP sudah menegaskan masih lebih memilih sistem tarif tertutup.
Meski saat ini, ke-8 fraksi DPR RI telah mengambil sikap menentang penggunaan sistem tarif tertutup dan memilih menggunakan sistem tarif terbuka dalam pemilihan umum.
Hasto kemudian menyinggung soal apakah pemilu akan dilakukan secara rasio terbuka, di mana nantinya keanggotaan DPR tidak hanya berdasarkan popularitas apalagi nepotisme.
“Menjadi anggota direksi tidak bisa hanya berarti saya anak mandarin A, istri mandarin B, anak mandarin C, yang relatif publik,” tandasnya. Selain itu, kata dia, PDIP akan tetap tegas memilih sistem tarif tertutup sebagai cara melihat permasalahan dan mencari solusi bagi rakyat dan petani. Sebaliknya, kata dia, sistem tarif terbuka cenderung membuat parpol kurang akuntabel terhadap kualitas penyiapan kadernya.
“Kalau bayar proporsional bisa jadi anggota dewan, karena saya tahu petani Indonesia, saya tahu permasalahan petani Indonesia dan ini solusi petani Indonesia, yaitu besaran iuran. . Atas dasar kualitas, kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin,” katanya.
Terakhir, kata Hasto, jika pendukung sistem kurs terbuka saat ini mengatakan bahwa sistem tertutup seperti membeli sekop di sebuah lelucon, itu, menurutnya, tidak berdasar. “Pemimpin PDI Perjuangan saat ini (Jokowi, Ganjar, Risma, Pramono Anung, Abdullah Azwar Anas), semuanya erat kaitannya. Karena kami di partai mempersiapkan dia,” ujarnya.
“Jadi kami berkomitmen ingin melihat dalam proses rekrutmen anggota parlemen yang benar-benar bagus untuk ditempatkan,” lanjutnya. (Red/CKN)
Cek Berita dan Artikel lainnya di: Google NewsDapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari CompasKotaNews.com. Mari bergabung di Grup Telegram “CompasKotaNews.com Update”, klik link berikut ini https://t.me/compaskotanews, kemudian join. Anda harus unduh dan install aplikasi Telegram terlebih dulu di Google Playstore.