LEBAK, CompasKotaNews.com – Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah mengecam sikap Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang meneriaki dan mencaci maki awak media. Sikap angkuh bupati itu muncul saat wartawan mewawancarai pejabat Balai Besar Wilayah Sungai Cidurian Cidanau Ciujung (BBWSC3) tentang tanda-tanda tanah warga belum dibayar dalam proyek waduk Karian.
Musa mengatakan, seorang bupati harus lebih santun saat berhadapan dengan wartawan, bukannya sombong dan selalu memperlakukan rakyat sebagai orang lemah.
“Wartawan melakukan wawancara, konfirmasi ke pihak terkait adalah hak jurnalis. Pada saat wawancara ada Asda 1 dengan BBWSC3, kenapa bupati harus dilibatkan, apa masalah pemda dalam hal ini dengan bupati, dalam sengketa pembebasan tanah dikatakan belum selesai sampai saat ini. , siapa di balik semua ini,” kata Musa saat dihubungi BantenNews.co.id, Senin (20/2/2023). Dia menjelaskan, pemerintah daerah harus lebih memahami dalam membantu mereka yang merasa dirugikan.
“Seharusnya pemerintah daerah hadir bersama masyarakat untuk melakukan mediasi dengan para pemangku kepentingan agar persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat,” ujarnya.
Musa sangat menyayangkan sikap dan tindakan bupati Lebak yang angkuh itu.
“Oleh karena itu, hal ini terus dan terus dilakukan oleh seorang kepala daerah dalam hal ini Bupati,” imbuhnya.
Sementara itu, Asda 1 Kabupaten Lebak, Alkadri mengatakan, semua yang terjadi ada sebab akibat, tidak mungkin bupati tiba-tiba berkomentar seperti itu. Pasalnya, saat wawancara seorang wartawan media menanyakan sekaligus membantah penjelasan Broom.
“Masih ngotot dan bawa sertifikat tanah sebagai bukti untuk dijelaskan ke balai kota. Karena ricuh, Pak Bupati minta debat dihentikan karena ini bukan lagi forum debat seperti itu,” kata Alkadri, Senin (20/2/2023).
Ia mengungkapkan, meski ingin mengkomunikasikan masalah sengketa tanah, pihaknya bersedia memfasilitasi namun dalam forum khusus.
“Kami pasti akan mengundang semua pihak terkait, kami akan membahas masalah untuk memperjelas apa masalahnya, kemudian kami akan mencari solusinya. Kemarin dalam wawancara itu tidak menguntungkan dan menimbulkan perdebatan antara wartawan dan Sapu, sehingga Bupati membuat seperti itu. komentar untuk mengakhirinya, ujarnya. (Red/CKN)
Cek Berita dan Artikel lainnya di: Google NewsDapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari CompasKotaNews.com. Mari bergabung di Grup Telegram “CompasKotaNews.com Update”, klik link berikut ini https://t.me/compaskotanews, kemudian join. Anda harus unduh dan install aplikasi Telegram terlebih dulu di Google Playstore.