Babak Baru Kasus Kades Purwakarta Yang Didesak Mundur Oleh Warga Masyarakatnya

oleh

Warga Masyarakat marah kepada Kades Pangkalan Acep Djuhdiyana Wireja yang telah menyelewengkan dana Desa yang semestinya di gunakan untuk perbaikan desa malah di korupsi.

Purwakarta || Compaskotanews.com – Kades Pangkalan, Kecamatan Bojong, Purwakarta yang mundur akibat didemo warga di periksa polisi. Dia dilaporkan atas tuduhan dugaan korupsi dana desa tahun anggaran 2022 oleh warganya.
Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan dan klarifikasi terhadap 8 orang saksi terkait dugaan korupsi Dana Desa Pangkalan tersebut memasuki tahap penyelidikan.

Floating Ad with AdSense
X

“Kini kasus dugaan korupsi di Desa Pangkalan sudah masuk tahap penyelidikan dan anggota kami sudah lakukan pemanggilan terhadap 8 orang saksi untuk dilakukan klarifikasi,” ujar Edwar, Jumat (23/06/2023).

Edwar mengatakan, penyidik sudah meminta keterangan beberapa saksi dari perangkat desa mulai Kepala Desa (Kades), Sekretaris Desa (Sekdes) dan Bendahara Desa. Mereka sudah dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan.

“Penyidik sudah mintai keterangan dari Kades, Sekdes dan Bendahara Desa Pangkalan serta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Untuk Kades akan kembali dimintai keterangan pada Jumat, 23 Juni 2023 hari ini,” katanya.

Edwar menambahkan, setelah semua saksi sudah dipanggil dan dirasa sudah cukup, maka barulah pihaknya berkoordinasi kepada Inspektorat Kabupaten Purwakarta untuk dilakukan audit.

Sebelumnya, warga Desa Pangkalan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta menggelar aksi unjuk rasa dan memasang puluhan spanduk di setiap sudut desa. Mereka menuntut Kepala Desa Pangkalan yaitu Acep Djuhdiyana Wireja mundur dari jabatannya karena diduga banyak melakukan korupsi.

Warga terus memasang spanduk tuntutan di setiap ruang publik hingga di kantor desa, dilihat detikJabar berbagai tulisan mulai dari turunkan kades pangkalan, mundur dengan hati atau mundur dengan sanksi, desa tenggelam, korupsi bukan rezeki dan banyak lagi kalimat yang dituliskan oleh warga.

BACA JUGA :  Miris Hasil Pajak di Korupsi Tidak di Setorkan di Kabupaten Serang: 11 Desa Terlibat, Negara Rugi Rp 336 Juta Lebih

Abdur Rosidirman koordinator aksi ini menyebutkan, sebelum aksi ini digelar, pihaknya bersama warga sudah berkali-kali meminta penjelasan atas apa yang dilakukan oleh kades terkait banyaknya dana yang tidak jelas, seperti dana desa, dana bantuan pertanian dan peternakan, dana COVID-19, hingga dana pengelolaan sampah.

“Karena dalam bukti fisiknya itu tidak ada dari semua anggaran, jadi masyarakat menanyakan kemana dana anggaran tahun 2022. Kami warga memasang sepanduk ini untuk meminta penjelasan dari pak kades. karena hingga kini kami belum menerima penjelasan itu, jumlahnya sungguh luar biasa misalkan anggaran tahun 2022 itu ada 1 M lebih dari dana desa, belum dana lainnya,” ujar Abdur.

Menurutnya, tidak ada bentuk fisik maupun manfaat bagi masyarakat dari dana desa tahun anggaran 2022 itu. Berdasarkan pengetahuan warga, ada salah satu anggara desa lebih dari Rp 1 miliar untuk pembangunan, namun hingga kini fisik bangunan tersebut tidak ada.

“Tuntutan masyarakat adalah biar saat ini Desa Pangkalan ini adem, ayem dan tentram. Mohon dengan segala hormat, kami dari Forum Komunikasi Masyarakat dan saya sebagai perwakilan, tolong kepala desa untuk berhenti dari jabatannya,” Tandasnya.

(Tf/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *