Badri Burlian warga Cigoong Walantaka mendapat perhatian khusus dari Pj Gubernur Banten Al Muktabar. Exspor briketnya secara resmi di lepas oleh Penjabat Gubernur Banten.
Serang Kota || Compaskotanews com — Badri Burlian, seorang pengusaha berusia 40 tahun asal Walantaka Kota Serang, telah sukses mengekspor 36 ton briket tempurung atau batok kelapa senilai Rp552 juta ke Arab Saudi. Ekspor briket ini secara resmi dilepas oleh Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten, Babar Suharso, di lingkungan Kawasan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Bisnis (KP3B), Kota Serang, pada Rabu (25/10/2023).
Meskipun Badri berhasil melakukan ekspor perdana ini, ia menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bahan baku batok kelapa di Provinsi Banten. Menurut Badri, pabriknya yang terletak di Kelurahan Cigoong, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, membutuhkan ratusan ton batok kelapa setiap bulan untuk memproduksi briket, namun sebagian besar bahan baku tersebut harus dibeli dari Sumatera.
Badri menjelaskan bahwa masalah utama yang menyulitkan perolehan bahan baku di Banten adalah minimnya jumlah pengusaha kopra kelapa. Selain itu, Provinsi Banten juga mengalami krisis kelapa karena sebagian besar pohon kelapa telah ditebang dan diganti dengan tanaman lain.
Badri menggarisbawahi pentingnya kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah dalam mengatasi krisis kelapa di daerah tersebut.
Badri, yang merupakan Direktur PT Harapan Agri Sentosa, telah aktif dalam industri arang batok sejak tahun 2018. Meskipun pasar ekspor terbuka, tantangan terbesar yang dihadapinya adalah keterbatasan pasokan bahan baku.
Awalnya, produksi briket hanya untuk kebutuhan lokal dan restoran, tetapi tahun ini Badri berencana untuk mengekspor produknya ke Arab Saudi dan Uzbekistan.
Kepala Disperindag Banten, Babar Suharso, menyebutkan bahwa selama tahun 2021 dan 2022, sudah ada 30 industri kecil menengah (IKM) yang dilatih untuk melakukan ekspor. Selain briket, produk lain seperti talas beneng dan coklat juga diekspor dengan total nilai mencapai Rp 10 miliar tahun ini.
Inisiatif Badri Burlian dalam mengekspor briket tempurung kelapa merupakan langkah positif dalam mendukung ekonomi daerah, meskipun ada tantangan terkait pasokan bahan baku di Provinsi Banten. Terlebih lagi, upaya pemerintah untuk melatih IKM dalam hal ekspor telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan nilai ekspor daerah tersebut.
(Tf/red)