Ulama dan Pengurus Masjid Ats-Tsauroh Lakukan Upaya Silaturahim dengan Umaroh Atau Pemerintah Kota Serang

oleh

Ulama banten H. Embay mulyasarif dan sesama ulama lain nya berselaman dengan Pj Wali Kota Serang di acara silaturahim.

Serang Kota || Compaskotanews.com — Aula Walikota Serang menjadi saksi ketika Pj Walikota Serang bersama pengurus Yayasan Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang menggelar audiensi. Acara ini juga dihadiri oleh ASDA II Yudi Suryadi, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan Asep Septiawan, dan Kabag Kesra Setda Serang Um Rochmat Hidayat.

Floating Ad with AdSense
X

Dalam pertemuan tersebut, pembina Yayasan, H. Embay Mulya Syarif, menyampaikan rasa terima kasih dan komitmen mendukung program Pemkot Serang. Ia berharap Masjid Agung Ats-Tsauroh tidak hanya menjadi kebanggaan kota tetapi juga Provinsi Banten. Meskipun masih bergantung pada APBD Kota Serang, Yayasan optimis bahwa setelah berjalan normal, masjid ini akan mandiri.

H. Embay Mulya Syarif juga mengungkapkan sejarah Masjid Agung Ats-Tsauroh yang awalnya merupakan masjid di Kampung Pegantungan, kemudian diserahkan ke Kabupaten Serang, dan akhirnya ke Kota Serang. Masjid ini menjadi simbol toleransi dengan saling membantu antarumat beragama saat acara keagamaan.

Ketua Yayasan, H. Sanwani, menyampaikan terima kasih dan kebutuhan konsultasi kepada Pemkot Serang terkait bulan puasa untuk mengantisipasi kapasitas ibadah dan pasar takjil. Ia juga memohon dukungan terkait Lingkungan Kantin yang nantinya akan menjadi Islamic Center, serta mengumumkan rencana bedah buku Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang.

ASDA II Yudi Suryadi menanggapi tanah hibah dengan menyebut bahwa masterplan yang ada hanya mencakup wilayah yayasan. Pemkot Serang berkomitmen untuk membuat program unggulan Kota Serang guna memperbesar dan mempercantik Masjid Agung Ats-Tsauroh setelah ditetapkan sebagai masjid agung.

BACA JUGA :  Rapat Raripurna DPRD Kota Serang: Pembahasan Perubahan APBD 2023 dan Prestasi Keuangan di Kota Serang

Pj Walikota Serang, Yedi Rahmat, berjanji untuk mencari bantuan dari BUMN atau Pemerintah Pusat. Ia berharap Yayasan Ats-Tsauroh bisa mandiri dan mengajak untuk studi banding ke masjid agung lainnya. Dalam mengatasi defisit anggaran, Yedi Rahmat memohon doa dan dukungan ulama serta berusaha mencari solusi melalui bantuan langsung ke BUMN dan Pemerintah Pusat.

(Toni f/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *