Serang Kota, 21 Maret 2024 || Compaskotanews.com — Pemerintah Kota Serang menyambut kedatangan 8 anggota Komisi X DPR RI di Aula Setda Kota Serang. Kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk mendorong implementasi Undang-Undang tentang pemajuan kebudayaan dalam bidang bahasa.
Kehadiran anggota komisi X DPR RI dipimpin oleh H. Jhohar Arifin Husin, ketua tim, bersama dengan Sofyan Tan, Puti Guntur Sukarno, Putra Nababan, Moh. Haerul Amri, H. Andi Muawiyah Ramly, H. Fahmi Aloydroes, dan Zainuddin Maliki.
Pihak Pemerintah Kota Serang turut menghadirkan sejumlah pejabat, antara lain Pj Walikota Serang Yedi Rahmat, Asda II Yudi Suryadi, Kepala Diskominfo Arif Rahman Hakim, Kepala Dindikbud, Kepala Disparpora, dan Sekdis Bappeda.
Dalam wawancara, H. Jhohar Arifin Husin menyatakan keprihatinannya terhadap hilangnya ribuan bahasa daerah di Indonesia. Dia menekankan pentingnya Kota Serang sebagai pusat Provinsi Banten dalam mempertahankan bahasa daerahnya.
Kepala Pusat Pengembangan, Pembinaan, Perlindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menyampaikan program revitalisasi bahasa daerah, terutama yang ditujukan kepada generasi muda usia SD dan SMP. Data sensus penduduk 2020 menunjukkan bahwa 62% anak-anak menggunakan bahasa daerah di rumah, namun 38% di antaranya tidak lagi menggunakan bahasa daerah.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, akan dilakukan revitalisasi bahasa daerah di 38 daerah provinsi dengan sasaran 97 bahasa daerah, dari Papua Selatan hingga Aceh. Dukungan anggaran dari Komisi X DPR RI diapresiasi sebagai langkah penting dalam melaksanakan program prioritas ini.
Pada sisi lain, terkait dengan masalah perilaku pelajar, Imam Budi Utomo menyampaikan pentingnya program etika yang telah diimplementasikan oleh Dindikbud di setiap daerah. Dia berharap program-program tersebut, bersama dengan program pelajar Pancasila dari Pemerintah Pusat, dapat mengurangi tingkat kebrutalan di kalangan pelajar.
Kunjungan kerja ini memberikan dorongan besar bagi upaya pemertahanan bahasa daerah di Kota Serang dan sekaligus menjadi langkah strategis dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia.
(Tf/red)