Ilustrasi nyamuk aedes agepty penyebab DBD yang saat ini di Kota Serang kasusnya meningkat.
Serang Kota, 25 Maret 2024 || Compaskotanews.com —
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat, kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan cukup signifikan, menciptakan kekhawatiran di kalangan warga. Sejak awal tahun hingga Maret 2024, sudah ada 125 kasus DBD yang tercatat, dengan sebagian besar pasien memerlukan perawatan di rumah sakit, termasuk RSUD Kota Serang dan fasilitas kesehatan lainnya.
Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengakui adanya peningkatan yang mencolok dalam kasus DBD di wilayah tersebut. Terutama, lonjakan kasus terjadi beberapa pekan lalu, menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Serang selama berhari-hari, menyebabkan peningkatan jumlah penderita demam berdarah.
“Peningkatan kasus ini cukup mengkhawatirkan, terutama saat musim hujan. Dari Januari hingga Maret, kami mencatat peningkatan yang signifikan dari 44 kasus menjadi 125 kasus,” ujar Ahmad Hasanuddin.
Dalam menghadapi situasi ini, Dinkes Kota Serang gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), khususnya tenaga kesehatan dan bidang promosi kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahannya.
Ahmad Hasanuddin menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk sebagai langkah utama dalam melawan DBD. Dia menyatakan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.
Di sisi lain, dia menyoroti metode fogging yang hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, sehingga tidak efektif dalam menangani masalah DBD secara menyeluruh. Ahmad menegaskan bahwa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan pendekatan yang lebih tepat dan efektif dalam mengendalikan penyebaran DBD.
Ali, seorang warga Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang, menyoroti kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang. Dia menegaskan perlunya sosialisasi yang lebih intensif dan terjun langsung ke lapangan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat.
Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan DBD di Kota Serang dianggap kunci utama untuk mengatasi lonjakan kasus penyakit ini. Dengan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi angka kasus DBD dan melindungi kesehatan seluruh warga Kota Serang dari ancaman penyakit mematikan ini.
(Tf/red)