Serang Banten, 25 Agustus 2024 || Compaskotanews.com —
Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, menjadi tuan rumah acara Gembrung Keliling yang diselenggarakan oleh Ranting Kesti TTKKDH setempat. Acara yang meriah ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar peguron serta melestarikan seni budaya lokal.
Fauji, Sekretaris Ranting Kesti TTKKDH Desa Silebu, menyampaikan pentingnya acara Gembrung Keliling ini. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa acara tersebut tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sebagai upaya untuk terus menjaga dan mengembangkan seni budaya bagi generasi muda.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ade Sapta, Kepala Desa Silebu sekaligus Pembina Ranting Kesti TTKKDH. Ia mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh masyarakat dan berharap agar tradisi ini tetap dilestarikan dan terus berkembang di masa mendatang. Menurutnya, seni budaya Kesti TTKKDH memiliki nilai yang tinggi, tidak hanya sebagai seni, tetapi juga sebagai bentuk bela diri dan pertahanan diri.
Gembrung Keliling ini melibatkan berbagai paguron dari seluruh Kecamatan Kragilan, termasuk Desa Silebu, Cisait, Mompok, Kragilan, dan desa lainnya. Setiap desa membawa ciri khas dan filosofi seni budaya yang unik, memperlihatkan keragaman dan kekayaan budaya lokal.
Acara ini berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta dan warga sekitar. Kehadiran berbagai paguron dari beberapa desa menjadi momen penting untuk memperkenalkan dan memperkuat hubungan antar komunitas yang ada di Kecamatan Kragilan.
Dalam suasana yang penuh kebersamaan, para peserta berinteraksi, saling bertukar pengetahuan, dan mengasah kemampuan mereka dalam seni bela diri Kesti TTKKDH. Ini tidak hanya mempererat hubungan antar peguron tetapi juga meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap seni budaya lokal.
Melalui acara seperti ini, Kesti TTKKDH berharap dapat terus menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Dengan begitu, seni bela diri dan tradisi ini akan terus hidup dan berkembang, memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berperan sebagai media untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat yang lebih luas. Dengan melibatkan berbagai pihak, Gembrung Keliling berhasil memadukan elemen budaya, persaudaraan, dan pendidikan.
Dengan adanya kegiatan ini, harapan akan munculnya generasi penerus yang mencintai dan menjaga warisan budaya semakin besar. Upaya untuk melestarikan seni budaya seperti Kesti TTKKDH menjadi lebih nyata dan terarah, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Gembrung Keliling di Desa Silebu ini bukan sekadar acara, melainkan langkah konkret untuk memperkuat identitas budaya masyarakat setempat. Dengan demikian, seni budaya Kesti TTKKDH diharapkan dapat terus berkembang dan tetap relevan di tengah arus modernisasi.
(Amin/red)