Serang Banten, 03 September 2024 ||Compaskotanews.com – Kasus kenakalan remaja kembali mencuat di Serang, Banten, setelah terjadi bentrokan antar pelajar dari beberapa sekolah, Jumat, 30 Agustus 2024. Bentrokan tersebut melibatkan siswa dari beberapa sekolah di wilayah Ciruas, yaitu SMP 2 Ciruas dan MTs 1 Ciruas, serta beberapa pelajar dari sekolah lain.
Menurut informasi yang diperoleh, bentrokan yang terjadi di Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, itu kini sedang dalam proses penyelidikan oleh tim Reskrim Polsek Kasemen. Kapolsek Kasemen, AKP Nurhaedin, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait kejadian tersebut.
Kapolsek menjelaskan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 15.20 WIB, di mana warga melaporkan adanya sekelompok remaja yang terlibat bentrokan sambil membawa senjata tajam. Situasi ini membuat warga dan pihak berwenang segera bertindak untuk membubarkan aksi tawuran tersebut.
Sesampainya di lokasi kejadian, petugas mendapati bahwa para pelajar yang terlibat sudah mulai dibubarkan oleh warga setempat bersama anggota Patroli Polda Banten yang kebetulan berada di lokasi. Meskipun para pelaku berusaha melarikan diri, petugas berhasil menangkap tiga orang remaja yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Dari ketiga pelajar yang diamankan, satu di antaranya mengalami luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Ciruas untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara dua pelajar lainnya dibawa ke kantor Polsek Kasemen untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kanit Reskrim Polsek Kasemen, Ipda Najibullah, menambahkan bahwa bentrokan ini tidak hanya melibatkan pelajar dari SMP 2 Ciruas dan MTs 1 Ciruas saja, tetapi juga siswa dari SMP 16 Kota Serang dan SMKN 6 Kota Serang. Sehingga total pelajar yang terlibat dalam insiden tersebut berasal dari empat sekolah.
Menurut Najibullah, ketiga pelajar yang diamankan di lokasi kejadian adalah pelaku sekaligus korban dari bentrokan ini. Mereka diduga kuat terlibat aktif dalam bentrokan tersebut, meskipun pihak berwajib masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan peran masing-masing.
Selain itu, Najibullah menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas dan tidak menutup kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Pihaknya juga menghimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama di luar jam sekolah.
Tawuran antar pelajar seperti ini, menurut Nurhaedin, sangat meresahkan masyarakat dan bisa menimbulkan bahaya serius bagi para pelajar yang terlibat maupun warga sekitar. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerjasama antara pihak sekolah, orang tua, dan kepolisian dalam mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Dengan penanganan yang tegas dari pihak kepolisian, diharapkan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi para pelajar lainnya agar tidak terjerumus dalam tindakan-tindakan kekerasan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Sementara itu, proses hukum terhadap para pelaku yang terlibat akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kasus ini juga menjadi peringatan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa-siswinya, guna mencegah terjadinya aksi kekerasan antar pelajar di kemudian hari.
(Tf/red)