Desa Melati Sukses Gelar Panen Raya Melon Madu dan Golden, Contoh Keberhasilan Program Ketahanan Pangan Dikabupaten Serang

oleh

Serang Banten, 24 September 2024 || Compaskotanews.com —
Desa Melati, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, merayakan keberhasilan besar dengan panen raya melon pada tanggal 24 September 2024. Panen tersebut melibatkan berbagai jenis melon, termasuk melon madu, melon golden, dan melon lokal, yang menghasilkan total sekitar 2 ton buah. Acara panen raya ini dihadiri oleh sejumlah pejabat setempat, termasuk Muspika dari Polsek Waringinkurung, aparat kecamatan, serta Dinas UPT Pertanian Kecamatan Waringinkurung.

Kepala Desa Melati, Halusi, merasa bangga dengan hasil panen ini. “Melon hasil panen ini langsung dibeli oleh pengepul, jadi kami tidak mengalami kesulitan dalam pemasaran,” ujarnya. Harga melon yang dipetik pun berkisar antara Rp14.000 hingga Rp17.000 per kilogram, sebuah nilai yang cukup menguntungkan bagi petani setempat. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya program ketahanan pangan yang dibiayai dari Dana Desa.

Kapolsek Waringinkurung, AKP Sahroni, memberikan apresiasi besar terhadap pencapaian Desa Melati. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil nyata dari program Dana Desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan (ketapang). “Ini adalah contoh bagaimana program ketapang bisa mengurangi angka pengangguran di desa, termasuk di Desa Melati, dengan mempekerjakan masyarakat melalui kelompok tani,” ungkapnya.

Program ketapang yang didukung oleh alokasi 20% dari Dana Desa telah membuktikan efektifitasnya di Desa Melati. Desa ini menjadi salah satu perwakilan dari Kabupaten Serang yang berhasil memanfaatkan dana tersebut untuk mendukung pertanian lokal, terutama melon. Melalui kelompok tani yang dibentuk, desa ini berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi warganya dan menurunkan tingkat pengangguran.

Menurut Sahroni, keberhasilan ini juga sejalan dengan arahan Kapolri yang mendorong penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Program ketahanan pangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap stabilitas ekonomi desa.

BACA JUGA :  Pria Dengan Istri Terbanyak Didunia, Dijuluki Raja Poligami, ini Rahasianya!

Di Desa Melati, program ketapang telah melibatkan banyak warga, dari petani hingga pengepul. Selain itu, keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kecamatan Waringinkurung. Dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah desa, dinas pertanian, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang.

Halusi berharap panen melon kali ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk ikut berpartisipasi dalam program ketahanan pangan. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk menjaga stabilitas ekonomi di tingkat desa.

Selain itu, Halusi menyoroti bahwa dukungan dari pemerintah daerah dan Muspika sangat penting dalam memastikan program ketapang berjalan dengan baik. Dengan sinergi antara berbagai pihak, Desa Melati kini mampu menonjol sebagai desa yang mandiri dalam bidang pertanian.

Keberhasilan ini juga mencerminkan bagaimana peran serta masyarakat dalam program pertanian dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga dari sisi pemberdayaan masyarakat. Melalui keterlibatan aktif warga, Desa Melati mampu memaksimalkan potensi alamnya.

Sementara itu, pihak Dinas Pertanian Kecamatan Waringinkurung mengapresiasi inovasi Desa Melati dalam budidaya melon. Mereka berharap desa ini terus berkembang dan menjadi model bagi desa lain di Serang. Dengan hasil panen yang melimpah, ada harapan untuk ekspansi ke pasar yang lebih luas, bahkan mungkin hingga ke luar daerah.

Panen raya ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian di banyak desa. Dengan dukungan yang tepat, potensi pertanian lokal bisa digali lebih dalam dan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Melalui keberhasilan ini, Desa Melati telah membuktikan bahwa dengan manajemen yang baik dan dukungan program pemerintah, pertanian desa bisa berkembang pesat.

BACA JUGA :  MenPAN-RB Siapkan 3 Skenario Terkait Rencana Penghapusan Tenaga Honorer

(Toni f/red)