Pelayanan Buruk Bank BJB Dikeluhkan: Antrean Panjang dan Kurang sigap dan Ramah, Nasabah Resah
Serang Kota, 29 Januari 2025 || Compaskotanews.com — Pelayanan perbankan yang baik seharusnya memberikan kenyamanan bagi nasabah. Namun, di Bank BJB, banyak nasabah mengeluhkan antrean panjang serta pelayanan yang kurang sigap. Situasi ini menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan sebagian nasabah merasa tidak diperlakukan dengan baik.
Di kantor cabang BJB, antrean di bagian teller pengaduan tampak mengular. Dari empat meja yang tersedia, hanya dua yang beroperasi, menyebabkan kepadatan di ruang dalam dan luar gedung. Banyak nasabah yang harus berdiri karena kurangnya tempat duduk.
Toni Firdaus, salah satu nasabah, mengungkapkan kekecewaannya. Ia hanya ingin mengganti kartu ATM yang tertelan, tetapi tetap harus mengikuti antrean panjang sesuai nomor urut. “Seharusnya teller depan lebih sigap dan cekatan melayani nasabah yang sudah lama mengantre,” keluh Toni.
Masalah antrean panjang ini bukan kejadian sekali dua kali. Sejumlah nasabah mengaku hampir setiap hari mengalami antrean yang melelahkan saat ingin bertransaksi atau mengurus kartu ATM yang hilang atau tertelan.
Keadaan semakin diperparah dengan sikap keamanan (security) yang dinilai kurang ramah. Beberapa nasabah merasa diperlakukan seperti sedang mengantre bantuan sembako ketika security memeriksa nomor antrean mereka.
Seorang nasabah lain, Rini, mengatakan bahwa ia harus menunggu lebih dari satu jam hanya untuk mendapatkan pelayanan. “Kalau semua meja teller aktif, pasti antrean lebih cepat selesai,” ujarnya.
Bank BJB sebagai institusi keuangan seharusnya lebih memperhatikan kenyamanan nasabah. Sebab, nasabah adalah mitra utama dalam perkembangan bisnis perbankan. Pelayanan yang baik akan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas nasabah.
Sejumlah bank lain telah menerapkan sistem antrean yang lebih efisien, termasuk dengan penambahan teller saat antrean panjang terjadi. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi Bank BJB untuk meningkatkan kualitas layanan mereka.
Selain itu, sistem antrean digital juga bisa menjadi solusi. Dengan sistem ini, nasabah bisa memperkirakan waktu layanan tanpa harus menunggu lama di lokasi.
Kenyamanan ruang tunggu juga patut diperhatikan. Penyediaan kursi yang memadai bagi nasabah yang mengantre akan membuat suasana lebih nyaman dan tertib.
Kebijakan internal terkait pelayanan juga perlu dievaluasi. Jika teller yang bertugas terlalu sedikit, maka perlu dilakukan penyesuaian agar semua meja layanan bisa beroperasi optimal.
Di era digital, perbankan juga harus lebih inovatif. Pelayanan online untuk penggantian kartu ATM atau transaksi lainnya bisa menjadi solusi untuk mengurangi antrean di kantor cabang.
Pelayanan customer service yang lebih responsif juga dapat membantu mengurangi keluhan nasabah. Komunikasi yang baik dari pihak bank akan meningkatkan kepuasan dan mengurangi ketidaknyamanan.
Sejumlah nasabah berharap ada perubahan signifikan dalam pelayanan Bank BJB. Mereka ingin mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, efisien, dan ramah.
Bank BJB sendiri diharapkan segera mengambil langkah perbaikan agar citra mereka tetap baik di mata nasabah. Kompetisi di dunia perbankan semakin ketat, sehingga kualitas layanan menjadi kunci utama dalam mempertahankan loyalitas nasabah.
Pihak Bank BJB sebaiknya juga mendengar masukan dari nasabah untuk memperbaiki sistem pelayanan. Kepuasan nasabah bukan hanya tentang transaksi keuangan, tetapi juga pengalaman yang mereka dapatkan saat berkunjung ke bank.
Dengan perbaikan yang signifikan, Bank BJB bisa menjadi lebih baik dan dipercaya oleh masyarakat. Jika tidak ada perubahan, bukan tidak mungkin nasabah akan beralih ke bank lain yang memberikan layanan lebih baik.
Pelayanan yang prima bukan hanya tentang memenuhi standar operasional, tetapi juga memberikan pengalaman yang nyaman bagi nasabah. Bank BJB diharapkan bisa segera berbenah agar tidak terus-menerus dikeluhkan oleh para pelanggannya.
(Tf/red)