CompasKotaNews.com – Pada Minggu, 2 Maret 2025, wilayah Gorontalo diguncang gempa bumi yang dirasakan hingga ke daerah pesisir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut terjadi pada pukul 09.42 WITA dengan magnitudo 5,4. Episenter gempa berada di koordinat 0,04° Lintang Selatan dan 123,08° Bujur Timur, atau sekitar 64 kilometer barat daya Kabupaten Bone Bolango, dengan kedalaman 121 kilometer.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini termasuk jenis gempa bumi menengah yang disebabkan oleh deformasi slab lempeng Laut Sulawesi. Analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan geser turun (oblique normal fault). Guncangan dirasakan di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan intensitas I-II MMI, serta di Luwuk dengan intensitas II MMI.
Warga di wilayah pesisir, seperti Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, merasakan guncangan yang cukup kuat. Aishma, seorang warga setempat, mengatakan bahwa guncangan tersebut membuatnya membangunkan anak-anaknya meskipun tidak berlangsung lama. Warga lainnya, Ruslan, juga merasakan guncangan saat sedang memangku bayinya, yang membuat kursi yang didudukinya bergoyang.
BMKG melaporkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meskipun guncangan dirasakan di beberapa wilayah, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.
Sebagai informasi tambahan, Provinsi Gorontalo dan sekitarnya mengalami 1.438 kali gempa bumi sepanjang tahun 2024, dengan 22 di antaranya dirasakan oleh masyarakat. Wilayah yang paling sering terdampak adalah Teluk Tomini, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Boalemo. Gempa terbesar terjadi pada 23 September 2024 dengan magnitudo 6,4, yang dirasakan hampir di seluruh wilayah Gorontalo.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG terkait aktivitas seismik di wilayahnya.
