Serang Kota, 08 April 2025 || Compaskotanews.com –Indonesia saat ini telah memasuki era generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh dalam era digital, di mana teknologi dan internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Kemajuan teknologi dan kemudahan akses informasi membuat generasi Z Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat. Banyak dari mereka yang telah kehilangan nilai-nilai tradisional dan budaya leluhur, serta menganggap agama sebagai organisasi biasa.
Ketergantungan pada gadget dan teknologi juga telah membuat generasi Z Indonesia menjadi kurang peduli dengan lingkungan sekitar dan nilai-nilai kemanusiaan.
Mereka lebih fokus pada kehidupan online dan menghabiskan waktu di media sosial, daripada berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang bermakna.
Dalam konteks ini, pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah Indonesia dapat mencapai generasi emas pada tahun 2030, jika generasi saat ini telah mengalami kemerosotan mental dan nilai-nilai?
Untuk mencapai generasi emas, Indonesia perlu melakukan perubahan besar dalam sistem pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Para pendidik harus memfokuskan pendidikan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai agamis, bukan hanya pada kemampuan akademis. Keluarga dan masyarakat juga harus berperan aktif dalam membentuk karakter dan nilai-nilai generasi muda.
Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait perlu melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian generasi Z terhadap nilai-nilai tradisional dan budaya leluhur, serta mengembangkan program-program yang dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan dan karakter yang baik.
Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai generasi emas pada tahun 2030, yang tidak hanya cerdas dan berpengetahuan, tetapi juga memiliki karakter dan nilai-nilai budaya dan agama yang baik.