Sekjen DPC GRIB Jaya Depok Angkat Bicara Terkait Insiden Pembakaran Mobil Polisi di Harjamukti

oleh
Sekjen DPC GRIB Jaya Depok Angkat Bicara Terkait Insiden Pembakaran Mobil Polisi di Harjamukti
Sekjen DPC GRIB Jaya Depok Angkat Bicara Terkait Insiden Pembakaran Mobil Polisi di Harjamukti

Sekjen DPC GRIB Jaya Depok Angkat Bicara Terkait Insiden Pembakaran Mobil Polisi di Harjamukti

CompasKotaNews.com – Depok, 21 April 2025 – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Depok, Mardi, memberikan klarifikasi terkait insiden pembakaran mobil dinas polisi yang terjadi di wilayah Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok, pada Jumat (18/4/2025). Dalam pernyataannya, Mardi menegaskan bahwa organisasi GRIB Jaya tidak terlibat dalam aksi tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan individu.

Floating Ad with AdSense
X

Mardi menjelaskan bahwa pelaku utama yang diduga sebagai otak di balik pembakaran, berinisial TS, telah diberhentikan dari keanggotaan GRIB Jaya. TS sebelumnya menjabat sebagai Ketua Ranting Harjamukti. “Kami pastikan TS sudah tidak lagi menjadi bagian dari GRIB Jaya. Tindakan yang dilakukan adalah inisiatif pribadi, bukan atas nama organisasi,” ujar Mardi saat ditemui di kawasan Margonda, Depok, pada Senin (21/4/2025).

Dukungan terhadap Proses Hukum

Tim advokasi GRIB Jaya Depok, yang diwakili oleh Andi Tatang, juga menyatakan dukungan penuh terhadap proses penegakan hukum yang dilakukan aparat kepolisian. Andi menegaskan bahwa GRIB Jaya tidak memiliki keterkaitan dengan insiden tersebut. “Kami mendukung langkah hukum yang diambil pihak berwenang. Insiden ini murni tindakan individu, dan GRIB tidak mengetahui motif di baliknya,” kata Andi.

Pihak GRIB Jaya juga mengambil langkah tegas dengan membekukan kepengurusan Ranting Harjamukti. Mardi menyebutkan bahwa dalam dua minggu ke depan, organisasi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC). “Kami akan memberikan pelatihan dan edukasi kepada pengurus PAC. Dewan pakar DPC GRIB Jaya juga akan membantu dalam hal etika dan hukum,” tambahnya.

BACA JUGA :  Persiapan Hadapi Pemilu 2024, Polda Banten Laksanakan Peliputan Kesiapan Polsek Puloampel Polres Cilegon

Latar Belakang Insiden

Insiden pembakaran mobil polisi bermula saat aparat Satreskrim Polres Metro Depok berupaya menangkap TS, yang tersandung kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api ilegal. Penangkapan tersebut memicu kericuhan, yang berujung pada perusakan dan pembakaran tiga unit mobil dinas polisi oleh massa. Polda Metro Jaya telah menetapkan lima tersangka, di mana empat di antaranya adalah anggota GRIB Jaya, termasuk seorang perempuan berinisial LA yang menjabat sebagai sekretaris ranting Harjamukti.

Mardi mengaku tidak memiliki informasi mendalam terkait motif TS atau keterlibatan anggota GRIB lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa kepengurusan Ranting Harjamukti terbentuk sebelum ia dan Ketua DPC Ajazih Azis menjabat, sehingga masih dalam masa transisi. “Kami belum sempat mengenal semua anggota secara langsung. Soal senjata api atau motif TS, saya tidak tahu,” ungkapnya.

Komitmen Menjaga Kondusivitas

DPC GRIB Jaya Depok berkomitmen untuk menjaga situasi tetap kondusif di wilayah tersebut. Mardi berharap kejadian ini tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Kami ingin memastikan bahwa GRIB Jaya tetap berpegang pada nilai-nilai hukum dan etika. Evaluasi internal akan kami lakukan untuk mencegah hal serupa di masa depan,” tutupnya.

Insiden ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, yang meminta polisi untuk tidak mundur dalam menegakkan hukum. Polda Metro Jaya juga masih memburu empat pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus ini.