Tragedi Longsor Dahsyat di Cilacap: Keluarga Korban Berjuang Cari Sanak Saudara, Prioritas Utama Pastikan Masih Bernyawa

oleh
Tragedi Longsor Dahsyat di Cilacap: Keluarga Korban Berjuang Cari Sanak Saudara, Prioritas Utama Pastikan Masih Bernyawa
Tragedi Longsor Dahsyat di Cilacap: Keluarga Korban Berjuang Cari Sanak Saudara, Prioritas Utama Pastikan Masih Bernyawa

CompasKotaNews.com – Jumat, 14 November 2025
Oleh: Tim Redaksi CompasKotaNews
Editor: Redaksi Utama

CILACAP – Bencana longsor yang dipicu hujan lebat melanda Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat. Peristiwa nahas ini terjadi pada malam hari, Kamis (13/11/2025), dan menewaskan tiga jiwa serta menyelamatkan 23 orang lainnya. Namun, hingga kini, sebanyak 20 warga masih hilang dan terus dicari oleh tim gabungan. Di tengah puing-puing rumah yang hancur, keluarga korban menekankan satu hal: yang terpenting adalah segera bertemu, entah dalam keadaan hidup maupun tidak.

Floating Ad with AdSense
X

BACA JUGA: Cacing Tanah di Menu MBG SMA 6 Medan Viral, BGN Sumut Turun Tangan

Longsor dahsyat ini menerjang Desa Cibeunying, tepatnya di Dusun Tarukahan dan Cibuyut. Dalam sekejap mata, puluhan bangunan rumah warga tertimbun tanah dan lumpur yang deras. Desa Cibeunying sendiri merupakan wilayah pedesaan yang luasnya mencapai 10,97 kilometer persegi. Letaknya hanya berjarak sekitar 2,8 kilometer dari pusat Kecamatan Majenang dan 82 kilometer dari ibu kota Kabupaten Cilacap, menjadikannya area rawan bencana alam akibat topografi pegunungan yang curam.

Kisah Pilu Warga: Pencarian Sanak Keluarga di Tengah Reruntuhan

Di lokasi kejadian, suasana haru menyelimuti para korban selamat dan keluarga yang ditinggalkan. Salah satu warga yang tak henti-hentinya mencari kerabatnya adalah Wardi, pria berusia 53 tahun asal daerah setempat. Dengan mata sembab dan langkah gontai, Wardi berdiri di depan sisa-sisa rumah besannya yang kini hanya tinggal puing kayu dan genteng pecah. “Yang paling penting sekarang, kami harus ketemu dulu. Hidup atau sudah tiada, setidaknya kami tahu keberadaannya,” ungkap Wardi dengan suara parau, saat ditemui di lokasi pada Jumat siang.

BACA JUGA :  BPK Temukan Bansos Rp 185 M Salah Sasaran, Risma Ungkap Alasan Kendala soal Data

Wardi sedang berusaha melacak jejak besannya bernama Yayung, beserta istri, putra sulungnya Hanif, dan putri bungsu Husna. Ia mondar-mandir di sekitar titik longsor, sesekali menyentuh serpihan material bangunan sambil berdoa agar mukjizat masih ada. “Rumah mereka tertimbun total. Saya yakin mereka ada di sana, tapi butuh bantuan lebih untuk gali,” tambahnya, sambil menahan isak tangis.

Tantangan Tim SAR: Medan Sulit Hambat Operasi Pencarian

Upaya penyelamatan dan pencarian korban tak luput dari kendala berat. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Taryo, mengungkapkan bahwa tim Search and Rescue (SAR) Gabungan menghadapi akses jalan yang sangat terbatas. “Medan di sini sempit dan licin akibat lumpur. Alat berat sulit masuk, jadi kami andalkan tenaga manusia dan peralatan ringan,” jelas Taryo.

Hingga Jumat (14/11/2025) siang, operasi pencarian masih berlangsung tanpa henti. Tim gabungan yang terdiri dari relawan, polisi, TNI, dan petugas BPBD bekerja sama dengan warga lokal untuk menyisir setiap sudut reruntuhan. Hujan deras yang sempat mereda kini menjadi ancaman baru, karena berpotensi memicu longsor susulan di area yang sama.

Dampak Bencana dan Ajakan Solidaritas

Insiden longsor di Cilacap ini menjadi pengingat betapa rentannya wilayah pegunungan Jawa Tengah terhadap bencana hidrometeorologi. Selain korban jiwa, kerusakan material juga parah, dengan puluhan rumah rusak berat dan infrastruktur pendukung seperti jalan desa yang terputus. Pemerintah daerah telah menggelar posko pengungsian sementara untuk korban selamat, lengkap dengan bantuan makanan, pakaian, dan layanan kesehatan darurat.

Di tengah kesedihan, semangat gotong royong warga Majenang patut diapresiasi. Banyak relawan dari desa tetangga turun tangan, membawa alat seadanya untuk membantu. “Kami harus bersatu. Bencana ini mengajarkan bahwa hidup bisa berubah sekejap, tapi solidaritas kita tak tergoyahkan,” pesan Taryo kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Wagub Banten Soroti Insiden Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Minta Standarisasi Ketat

Pemerintah Kabupaten Cilacap berjanji akan mempercepat proses evakuasi dan memberikan santunan bagi keluarga korban. Sementara itu, BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah hingga akhir pekan ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan longsor.

Untuk update terkini mengenai bencana longsor Cilacap dan tips mitigasi bencana alam, pantau terus CompasKotaNews.com. Kami berkomitmen menyajikan berita akurat dan inspiratif untuk Anda.

Tag: longsor Cilacap, bencana alam Jawa Tengah, pencarian korban Majenang, kisah tragis longsor Cibeunying, BPBD Cilacap