Foto kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta.
Jakarta //Compaskotanews.com — PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, telah berhasil memblokir lebih dari 260 ribu kendaraan yang tidak memenuhi syarat untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Langkah ini diambil setelah pendaftaran diwajibkan bagi konsumen BBM bersubsidi melalui program Subsidi Tepat MyPertamina.
Menurut Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, sebanyak 228 ribu kendaraan diblokir pada tanggal 19 November 2023 karena nomor polisi konsumen Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar Subsidi tidak terdaftar di Korlantas. Sementara 32 ribu kendaraan lainnya diblokir karena tidak sesuai dengan data Korlantas, dicurigai sebagai pelangsir, atau memiliki foto yang terindikasi disunting.
Riva menyampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, “Proses pendaftaran ke sistem Pertamina telah memblokir 228 ribu kendaraan yang tidak terdaftar di data Korlantas.”
Pihak Pertamina juga melakukan pengecekan ulang data kendaraan di Samsat dengan fokus pada tiga penyebab, yaitu ketidaksesuaian data Korlantas, indikasi pelangsiran karena pengisian berulang-ulang, dan foto terindikasi disunting.6
Selain berhasil memblokir kendaraan tidak berhak, Pertamina juga mencatat penekanan kuota BBM bersubsidi, khususnya Solar Subsidi. Ada penghematan sebesar 1,3 juta kilo liter untuk Solar Subsidi dan 1,7 juta kl untuk Pertalite.
Pertamina mencatat populasi kendaraan berbahan bakar gasoil (diesel) sebanyak 9.964.575, sedangkan untuk kendaraan berbahan bakar bensin terdapat 120.089.760 kendaraan roda dua dan 22.507.632 kendaraan roda empat.
Total pendaftar dalam Subsidi Tepat MyPertamina mencapai 7.898.648 kendaraan, dengan 6.114.262 untuk Solar Subsidi dan 3.088.167 untuk Pertalite.
(Toni f/red)
