Serang Kota, 10 Januari 2024 || Compaskotanews.com — Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, berisiko dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait lonjakan angka inflasi yang terus menghantui Provinsi Banten dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam beberapa bulan terakhir, angka inflasi di Provinsi Banten terus meningkat, mencapai 3,06 persen hanya pada bulan Desember 2023. Data dari Badan Pusat Statistik mencatat inflasi year on year (yoy) sebesar 3,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 116,56.
Kota Cilegon mencatat inflasi tertinggi, mencapai 3,50 persen dengan IHK 119,90, diikuti Tangerang sebesar 3,17 persen dengan IHK 115,37, dan Serang sebesar 2,11 persen dengan IHK 120,24. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan peringatan kepada seluruh Penjabat (Pj) di daerah, termasuk Pj Gubernur Banten, untuk serius menangani inflasi sebagai bahan evaluasi. Inflasi bulanan juga terus meningkat, menjadi perhatian serius untuk pihak terkait.
Tito Karnavian meminta Pj Gubernur untuk mengidentifikasi permasalahan kenaikan inflasi dan mencari solusi. Pihaknya menekankan pentingnya kerjasama dengan Forkopimda dan mengundang ahli jika diperlukan.
Menanggapi peringatan tersebut, Al Muktabar menyatakan telah mengambil langkah-langkah sesuai perintah Mendagri dalam penanganan inflasi, khususnya mengendalikan harga cabai sebagai penyumbang inflasi. Selain itu, upaya pangan murah dan bantuan sosial terus dijalankan untuk meredam dampak inflasi.
Pj Gubernur juga menekankan stok beras di Provinsi Banten aman, dengan fokus pada koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk memastikan pasokan bibit dan pupuk bagi para petani. Proaktif dalam mengatasi dampak inflasi, Pemprov Banten berharap dapat meningkatkan produktivitas pertanian dalam waktu dekat.
Ikuti terus berita terkini kilk di Compaskotanews.com
(Tf/red)