SOLO, CompasKotaNews.com – Kehangatan persahabatan lintas budaya dan agama terasa sangat kental ketika HH Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan, Menteri Toleransi dan Koeksistensi Uni Emirat Arab (UEA), berkunjung ke kediaman saya. Kunjungan ini menjadi momen istimewa yang tidak hanya mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga memperkaya pemahaman dan perspektif mengenai pentingnya toleransi dan koeksistensi dalam kehidupan bermasyarakat. Momen silaturahmi ini mengingatkan kita bahwa meskipun berbeda latar belakang budaya dan agama, nilai-nilai kemanusiaan selalu mampu menjadi penghubung yang kokoh di antara individu maupun bangsa.
Pada siang yang cerah itu, kami berbagi cerita dan inspirasi dalam suasana yang sangat hangat. Sheikh Nahyan, yang dikenal sebagai tokoh berpengaruh dalam mempromosikan perdamaian dan harmoni antaragama di dunia, menyempatkan mampir ke rumah kediaman saya untuk makan siang. Hidangan yang tersaji, dari makanan khas lokal hingga makanan Timur Tengah, menjadi simbol persahabatan yang penuh makna. Suasana yang penuh keakraban membuat percakapan kami mengalir dengan sangat alami, diselingi tawa dan cerita menarik yang mencerminkan betapa pentingnya rasa saling menghormati dalam menjalin hubungan baik antarbangsa.
Kunjungan Sheikh Nahyan ke Kota Solo: Menengok Masjid Sheikh Zayed
Kunjungan Sheikh Nahyan ke Kota Solo memiliki tujuan yang mulia. Salah satu alasan utama beliau datang ke Solo adalah untuk mengunjungi Masjid Sheikh Zayed, sebuah masjid yang megah dan ikonik yang menjadi lambang persahabatan antara Indonesia dan UEA. Masjid ini tidak hanya berdiri sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol toleransi, perdamaian, dan persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Masjid Sheikh Zayed di Solo didirikan dengan semangat yang sama seperti Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, yang merupakan salah satu masjid terbesar di dunia. Pembangunan masjid ini dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Uni Emirat Arab sebagai bentuk hadiah dan penghargaan kepada masyarakat Indonesia, khususnya Kota Solo. Masjid ini diharapkan menjadi tempat yang tidak hanya melayani kebutuhan spiritual umat Islam, tetapi juga menjadi pusat budaya dan pendidikan yang mempromosikan pemahaman lintas agama dan toleransi.
Dalam perbincangan kami, Sheikh Nahyan menekankan betapa pentingnya keberadaan masjid ini sebagai pusat spiritual dan sosial di kawasan Solo. “Masjid bukan hanya sekadar tempat untuk beribadah, tetapi juga tempat di mana kita bisa belajar mengenai pentingnya kerukunan, kebersamaan, dan saling menghargai antarumat beragama,” ujar beliau dengan penuh semangat. Kami pun membahas harapan agar masjid ini bisa menjadi tempat yang inklusif bagi semua orang, bukan hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai Islam yang penuh kedamaian dan toleransi.
Proyek Pembangunan Rumah Sakit Jantung di Solo
Selain mengunjungi Masjid Sheikh Zayed, Sheikh Nahyan juga meninjau proyek pembangunan Rumah Sakit Jantung yang sedang dibangun oleh pemerintah UEA di Kota Solo. Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari kerja sama bilateral yang lebih luas antara Indonesia dan UEA dalam bidang kesehatan. Rumah sakit ini dirancang dengan standar internasional, dan diharapkan dapat menjadi salah satu pusat kesehatan terkemuka di Indonesia, khususnya dalam penanganan penyakit jantung.
Sheikh Nahyan menuturkan bahwa proyek ini merupakan wujud komitmen UEA dalam mendukung pembangunan sektor kesehatan di Indonesia. “Kami percaya bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap manusia, dan kami berharap rumah sakit ini bisa memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan jantung,” kata beliau.
Diskusi kami tentang proyek ini menyentuh berbagai aspek, mulai dari teknologi medis yang akan diterapkan hingga bagaimana rumah sakit ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lokal. Sheikh Nahyan juga berbagi inspirasi tentang bagaimana kesehatan dan kesejahteraan masyarakat harus selalu menjadi prioritas dalam pembangunan suatu negara.
Nilai Toleransi dan Koeksistensi yang Dipromosikan Sheikh Nahyan
Percakapan kami selama makan siang itu sangat mendalam, terutama ketika kami membahas peran penting toleransi dan koeksistensi dalam menciptakan perdamaian dunia. Sheikh Nahyan, yang telah lama berkiprah sebagai salah satu pemimpin dunia dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, menjelaskan bahwa toleransi bukan hanya soal menerima perbedaan, tetapi juga menghormati dan merayakan perbedaan tersebut.
Beliau menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan damai. “Pendidikan adalah fondasi dari segala bentuk toleransi. Melalui pendidikan, kita bisa menghilangkan prasangka, memperkuat pemahaman, dan menciptakan ruang bagi dialog yang konstruktif,” ujar Sheikh Nahyan.
Nilai-nilai ini sangat relevan, terutama di tengah berbagai tantangan global yang dihadapi dunia saat ini. Di banyak negara, ketegangan sosial akibat perbedaan agama, suku, dan budaya masih menjadi masalah yang sering muncul. Namun, dengan adanya pemimpin seperti Sheikh Nahyan yang terus mempromosikan nilai-nilai toleransi, kita bisa optimis bahwa perdamaian global bukanlah sesuatu yang mustahil.
Pentingnya Hubungan Bilateral Indonesia dan UEA
Selain memperkuat nilai-nilai toleransi dan koeksistensi, kunjungan Sheikh Nahyan juga merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA. Hubungan antara kedua negara telah terjalin dengan sangat baik di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, pendidikan, dan pariwisata. Proyek-proyek besar seperti pembangunan Masjid Sheikh Zayed dan Rumah Sakit Jantung di Solo adalah bukti nyata dari komitmen UEA untuk mendukung pembangunan di Indonesia.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki hubungan yang sangat erat dengan UEA, terutama dalam bidang keagamaan dan budaya. Kedua negara juga sering berkolaborasi dalam berbagai forum internasional untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerja sama antarnegara.
Dalam percakapan kami, Sheikh Nahyan juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia dan bagaimana Indonesia mampu menjaga harmoni di tengah pluralisme yang begitu kaya. “Indonesia adalah contoh nyata bagaimana sebuah negara dengan keragaman yang luar biasa bisa hidup berdampingan dalam damai. Ini adalah sesuatu yang sangat kami hargai dan pelajari dari Indonesia,” ungkap beliau.
Momen yang Menginspirasi
Momen silaturahmi bersama HH Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan bukan hanya sekadar pertemuan antarindividu, tetapi juga sebuah simbol penting dari persahabatan dan kerja sama antarnegara. Kunjungan beliau ke Solo, baik untuk melihat pembangunan Masjid Sheikh Zayed maupun Rumah Sakit Jantung, menunjukkan betapa eratnya hubungan Indonesia dan UEA dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, baik di bidang spiritual maupun kesehatan.
Percakapan kami yang penuh inspirasi tentang toleransi, koeksistensi, dan pentingnya pendidikan membuat saya semakin yakin bahwa nilai-nilai kemanusiaan seperti toleransi, saling menghormati, dan kerja sama adalah fondasi yang harus terus kita perkuat demi menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis. (Red/CKN)