Serang Kota || CompasKotaNews.com – Sebuah bus yang membawa rombongan peziarah asal Kampung Lialang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, mengalami kecelakaan di ruas Tol Bekasi KM 21, Jawa Barat, pada Rabu (29/1/2025) dini hari.
Bus yang tengah dalam perjalanan menuju makam wali tersebut terguling sekitar pukul 04.00 WIB. Insiden ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Menurut informasi awal, total korban yang dibawa ke rumah sakit mencapai 50 orang. Dari jumlah tersebut, 13 orang mengalami luka berat dan sisanya mengalami luka ringan.
“Kejadiannya sekitar jam 4 subuh, bus tiba-tiba terguling di KM 21 Tol Bekasi. Korbannya sekitar 50 orang, tiga meninggal dunia,” ujar seorang saksi mata dalam rekaman suara yang beredar di media sosial.
Bus yang mengalami kecelakaan diketahui milik perusahaan otobus (PO) Sumber Jaya. Para korban langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Dugaan sementara, kecelakaan terjadi akibat pecahnya ban bus yang menyebabkan sopir kehilangan kendali. Akibatnya, bus menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terguling.
“Bus rombongan ziarah asal kp lialang Kecamatan Taktakan Kota Serang mengalami pecah ban, sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan, akhirnya bus terguling,” ujar salah satu petugas di lokasi kejadian.
Sementara itu, keluarga korban mengaku terkejut setelah mendengar kabar kecelakaan tersebut. Neli, salah satu anggota keluarga korban, mengatakan bahwa ia masih menunggu informasi terbaru mengenai kondisi kerabatnya yang menjadi korban.
“Kondisinya ada yang meninggal, ada yang luka ringan, bahkan ada yang masih kritis. Kami masih terus menunggu perkembangan dari rumah sakit,” kata Neli, Kamis (30/1/2025).
Ia berharap seluruh korban yang masih dalam perawatan dapat segera pulih dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
“Tolong berhati-hati kalau bepergian jauh, semua harus dicek dengan baik. Jangan sampai ada kelalaian yang bisa membahayakan nyawa banyak orang,” tambahnya.
Insiden ini menjadi perhatian masyarakat, terutama bagi keluarga korban yang berharap ada perbaikan dalam standar keselamatan transportasi, khususnya untuk perjalanan jarak jauh.
Pihak berwenang saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut. Pemeriksaan terhadap sopir dan kondisi teknis bus juga sedang dilakukan.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden di jalan tol yang melibatkan bus pariwisata. Faktor kelelahan sopir, kondisi kendaraan, dan faktor cuaca sering kali menjadi pemicu utama kecelakaan seperti ini.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih moda transportasi, terutama untuk perjalanan panjang yang melibatkan banyak penumpang.
Banyak pihak berharap agar perusahaan otobus lebih memperhatikan kondisi kendaraan dan melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah kecelakaan serupa terjadi di masa mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terkait perkembangan korban.
(Tf/red)