CompasKotaNews.com – Penunjukan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik pada 11 Februari 2025 menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Sebagian pihak mempertanyakan relevansi latar belakang Deddy dengan posisi strategis tersebut, terutama di tengah upaya pemerintah melakukan efisiensi anggaran.
Pengamat politik dari Universitas Katolik Parahyangan, Kristian Widya Wicaksono, menyatakan bahwa pertanyaan publik terkait penunjukan ini adalah hal yang wajar. Ia menyoroti bahwa efisiensi anggaran sering kali diartikan sebagai pengurangan personel atau penundaan perekrutan karena keterbatasan sumber daya untuk membayar gaji atau upah. Dalam konteks ini, penambahan staf khusus dapat dianggap kontradiktif dengan upaya penghematan tersebut.
Kristian juga menekankan pentingnya memastikan bahwa latar belakang pendidikan dan pengalaman Deddy sesuai dengan kebutuhan dan keahlian yang dibutuhkan oleh Kementerian Pertahanan. Menurutnya, publik berhak mempertanyakan apakah Deddy memiliki kompetensi yang relevan untuk berkontribusi secara signifikan dalam peran barunya.
Selain itu, Kristian menambahkan bahwa penunjukan ini bisa menjadi anomali dalam konteks penghematan anggaran yang sedang diupayakan pemerintah, kecuali jika staf khusus tersebut bekerja secara sukarela tanpa menerima imbalan apapun dari pemerintah.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier telah berperan sebagai Duta Komponen Cadangan (Komcad) di Kementerian Pertahanan selama lebih dari dua tahun. Dalam pernyataannya di akun Instagram resminya, Deddy mengungkapkan rasa terhormatnya atas penunjukan tersebut dan berharap dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat yang diberikan.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, yang melantik Deddy bersama lima staf khusus lainnya, menyatakan bahwa pengangkatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi peran strategis dalam menjaga kedaulatan negara. Ia berharap dengan amanah baru ini, akan lahir inovasi serta kebijakan yang semakin memperkokoh pertahanan nasional demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat.
Penunjukan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan menimbulkan diskusi mengenai relevansi latar belakangnya dengan posisi tersebut, terutama dalam konteks efisiensi anggaran yang sedang diupayakan pemerintah. Publik menantikan bagaimana kontribusi Deddy dalam peran barunya dan dampaknya terhadap upaya penguatan pertahanan nasional. (Red/CKN)