CompasKotaNews.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan udara yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap warga sipil di negara bagian Kachin. Serangan tersebut menargetkan konser perayaan yang diadakan oleh kelompok etnis Kachin, menewaskan puluhan orang, termasuk penyanyi dan musisi yang hadir dalam acara tersebut.
PBB menegaskan bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap warga sipil tidak dapat diterima dan menyerukan pertanggungjawaban bagi mereka yang terlibat. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menyuarakan keprihatinan atas memburuknya situasi di Myanmar dan mendesak pengembalian pemerintahan sipil serta penghentian segala bentuk kekerasan.
Sejak kudeta militer pada Februari 2021, Myanmar mengalami peningkatan kekerasan dan penindasan terhadap warga sipil. Komunitas internasional terus mendesak junta militer untuk menghentikan tindakan represif dan mengembalikan negara ke jalur demokrasi yang inklusif.
Situasi ini menyoroti pentingnya perlindungan hak asasi manusia dan penghormatan terhadap hukum internasional dalam upaya mencapai perdamaian dan stabilitas di Myanmar.