24 Jam Setelah Ditemukan Mayat Mutilasi Tanpa Kepala, Pembunuh Wanita di Hutan Gunungsari Berhasil Ditangkap

oleh

SERANG BANTEN || Compaskotanews.com —
Penemuan mayat perempuan tanpa kepala di sebuah hutan di Kabupaten Serang menggegerkan warga. Namun dalam waktu kurang dari sehari, aparat kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan terduga pelaku pembunuhan sadis ini. Penangkapan ini menjadi titik awal pengungkapan kasus yang membuat bulu kuduk merinding.

Pelaku berinisial ML (23), seorang pekerja swasta yang tinggal di Desa Gunung Sari, ditangkap di wilayah Pabuaran tak lama setelah mayat korban ditemukan. Polisi menyebut bahwa pelaku kini telah diamankan di Mapolresta Serang Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.

Floating Ad with AdSense
X

“Benar sudah diamankan terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi,” ujar Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, pada Minggu (20/4/2025). Pernyataan tersebut disampaikan hanya berselang satu hari setelah warga menemukan potongan tubuh korban yang mengerikan.

Penemuan mayat bermula ketika seorang warga sedang membabat rumput di area persawahan di Kampung Ciberuk, Gunung Sari, pada Jumat sore (18/4). Warga tersebut mencium bau menyengat sebelum akhirnya menemukan tubuh korban yang sudah membusuk dan tak utuh lagi.

Kapolsek Pabuaran, Iptu Suwarno, menjelaskan bahwa jenazah ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Bagian kepala, tangan, dan kaki korban diduga sengaja dipotong. “Kondisi jenazah sudah membusuk dan menimbulkan bau menyengat,” jelasnya.

Motif pelaku hingga kini masih dalam pendalaman penyidik. Polisi belum memberikan banyak keterangan mengenai hubungan antara korban dan pelaku, maupun kemungkinan motif di balik tindakan keji ini. Namun penangkapan cepat ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat.

Warga sekitar yang sempat histeris saat penemuan mayat kini mulai merasa lega. Namun trauma dan rasa takut masih menyelimuti kehidupan sehari-hari mereka, terutama bagi perempuan yang tinggal di daerah sekitar hutan penemuan mayat tersebut.

Di sisi lain, beberapa pihak menekankan pentingnya peningkatan keamanan lingkungan dan patroli di daerah-daerah yang rawan. Penemuan ini menyoroti kembali pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap situasi mencurigakan di lingkungan sekitar.

BACA JUGA :  Komite Sekolah Dilarang Meminta Iuran Kepada Siswa Menurut Peraturan Mendikbud No 75 Tahun 2016"

Kasus ini juga mengingatkan kembali akan pentingnya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan secara serius. Para aktivis hak perempuan menyerukan agar pelaku dihukum setimpal dan menjadi peringatan keras bagi siapapun yang berani melakukan tindakan serupa.

Masyarakat kini menanti proses hukum yang transparan dan adil. Polisi diharapkan terus membuka informasi sejelas mungkin untuk menghindari spekulasi liar yang dapat memperkeruh suasana.

Dengan pelaku yang telah ditangkap, kini pertanyaan utama yang menggantung adalah: apa motif sebenarnya di balik mutilasi mengerikan ini? Publik menanti jawaban pasti sambil berharap tak ada lagi tragedi serupa yang terjadi di tanah Banten.

Tf/ red