SERANG BANTEN || Compaskotanews.com —
Memperingati Hari Kartini tahun ini, sosok perempuan tangguh dari Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, berhasil mencuri perhatian. Resiah, Ketua TP PKK Desa Tegal Maja, dinobatkan sebagai Perempuan Inspiratif oleh Pemerintah Provinsi Banten.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh staf ahli TP PKK Provinsi Banten, Irna Narulita Dimyati, pada Minggu, 20 April 2025. Momen ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan dalam memperingati perjuangan Kartini sebagai simbol emansipasi perempuan.
Resiah bukan sosok biasa. Di bawah kepemimpinannya, TP PKK Desa Tegal Maja berkembang menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia dikenal sebagai pionir dalam menggerakkan UMKM lokal melalui pendekatan kreatif dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan mengolah limbah tali kertas bekas dari PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Serang menjadi produk bernilai tinggi.
Tali kertas yang semula tak bernilai itu diubah menjadi berbagai kerajinan tangan seperti tas, dompet, dan aksesori rumah tangga lainnya. Hasilnya bukan hanya estetis, tetapi juga memiliki daya jual yang mampu meningkatkan penghasilan warga.
“Saya merasa senang dan bahagia menerima penghargaan ini. Ini jadi motivasi kami untuk terus berkarya dan berinovasi,” ujar Resiah saat ditemui usai menerima penghargaan.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya miliknya, tetapi buah kerja sama seluruh anggota TP PKK dan masyarakat desa.
“Alhamdulillah, dari tali kertas bekas ini bisa menghasilkan penghargaan. Ini adalah pengakuan dari Pemerintah Provinsi Banten untuk kerja keras warga Tegal Maja,” tambahnya.
Kesuksesan UMKM Desa Tegal Maja tidak lepas dari dukungan PT IKPP Serang yang konsisten membina dan mendampingi mereka dalam proses produksi hingga pemasaran.
Humas PT IKPP Serang, Dani Kusumah, mengaku bangga atas capaian yang diraih oleh desa binaan perusahaannya.
“Kami merasa sangat senang dan bangga. Limbah tali kertas yang sebelumnya tidak bernilai kini jadi produk kreatif yang luar biasa,” kata Dani.
Ia menjelaskan bahwa tali kertas bekas tersebut secara rutin disalurkan ke UMKM Tegal Maja sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat.
“Kami hanya memberikan bahan ini kepada UMKM di Desa Tegal Maja. Karena desa ini memang kami tetapkan sebagai desa binaan utama,” jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan misi perusahaan dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan limbah secara produktif dan berkelanjutan.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola potensi lokal dan menjalin kemitraan dengan dunia industri.
Melalui sinergi yang baik, Desa Tegal Maja berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menciptakan karya luar biasa.
Penghargaan yang diterima Resiah menjadi bukti bahwa perempuan desa pun bisa menginspirasi, jika diberi ruang dan kesempatan.
Semangat Hari Kartini pun terasa hidup kembali dalam sosok Resiah—seorang perempuan yang membawa perubahan dari hal sederhana menjadi luar biasa.
Kini, Desa Tegal Maja tak hanya dikenal sebagai desa binaan, tetapi juga sebagai pusat kreativitas berbasis lingkungan.
Kisah ini menjadi teladan bahwa inovasi dan semangat gotong royong adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik.
(Jry/red)