Lima Anggota Ormas GRIB Jaya Ditangkap Polisi Akibat Membakar Mobil Polisi di Depok
DEPOK – Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengamankan lima pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran mobil polisi di wilayah Harjamukti, Kota Depok, Jawa Barat. Kejadian ini terjadi pada Jumat (18/4/2025) dini hari, saat aparat kepolisian tengah melakukan penindakan terhadap kasus dugaan penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api. Kelima tersangka diketahui merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya pimpinan Hercules Rosario de Marshall.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa kelima pelaku memiliki peran berbeda dalam insiden tersebut. Mereka diidentifikasi berinisial RS, GR alias AR, ASR, LA, dan LS. “Penangkapan dilakukan oleh tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya setelah aksi mereka merusak dan membakar kendaraan dinas polisi,” ujar Ade Ary pada Senin (21/4/2025).
Kronologi Kejadian
Peristiwa bermula ketika tim gabungan Satreskrim Polres Metro Depok bergerak untuk menangkap tersangka berinisial TS, yang diduga terlibat dalam kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api. Saat petugas tiba di lokasi, kelompok ormas yang dipimpin Hercules berupaya menghalangi operasi penegakan hukum tersebut. Aksi mereka meliputi penutupan portal untuk memblokir akses petugas, pemukulan terhadap anggota polisi, hingga pembakaran mobil dinas jenis Daihatsu Xenia berwarna silver.
Menurut keterangan polisi, RS, anggota Satgas GRIB Ranting Harjamukti, berperan menutup portal dan memukul petugas. Sementara itu, LA, sekretaris GRIB Ranting Harjamukti, diduga menghasut massa dengan teriakan “Bakar! Bakar! Bakar!” untuk memprovokasi pembakaran. Pelaku lainnya, LS, turut merusak mobil polisi, sedangkan GR alias AR dan ASR juga memiliki andil dalam aksi anarkis tersebut.
Penegakan Hukum dan Peringatan
Polda Metro Jaya kini tengah memburu empat pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus ini. Kepolisian memberikan ultimatum kepada mereka untuk menyerahkan diri dalam waktu 1×24 jam. “Kami tidak akan mentolerir tindakan anarkis yang mengganggu keamanan masyarakat dan merugikan institusi kepolisian,” tegas Ade Ary.
Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan ormas GRIB Jaya. Hercules, sebagai pimpinan, dikenal sebagai sosok legendaris di dunia premanisme Jakarta dengan riwayat keterlibatan dalam sejumlah kasus hukum. Meski begitu, polisi menegaskan bahwa penegakan hukum akan dilakukan secara tegas tanpa pandang bulu.
Dampak dan Respons Masyarakat
Aksi pembakaran mobil polisi ini sempat viral di media sosial, memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengutuk tindakan anarkis tersebut, sementara sebagian lain mempertanyakan latar belakang konflik yang melibatkan ormas dan aparat kepolisian. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
Polda Metro Jaya juga berkomitmen untuk mendalami motif di balik aksi ini serta memastikan proses hukum berjalan transparan. “Kami akan ungkap kasus ini secara tuntas untuk memberikan efek jera kepada pelaku,” tutup Ade Ary.
Kata Penutup
Kasus pembakaran mobil polisi di Depok menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban dan menghormati hukum. Tindakan anarkis tidak hanya merugikan pihak kepolisian, tetapi juga mengganggu rasa aman masyarakat. Dengan penegakan hukum yang tegas, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.