Tragedi di Kashmir: 24 Turis Tewas Diserang Kelompok Bersenjata di Pahalgam
CompasKotaNews.com – Sebuah insiden mengerikan terjadi di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir, yang dikelola oleh India, pada Selasa (22/4/2025). Sebanyak 24 turis kehilangan nyawa setelah diserang oleh kelompok bersenjata di padang rumput Baisaran, sekitar 5 kilometer dari pusat kota resor Pahalgam. Serangan ini menjadi salah satu aksi kekerasan paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Kronologi Penyerangan di Kashmir
Menurut laporan kepolisian setempat, serangan terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Sekelompok pria bersenjata, diperkirakan berjumlah empat orang, muncul dari hutan pinus di dekat padang rumput Baisaran. Mereka melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah puluhan turis yang sedang menikmati keindahan alam Himalaya. Lokasi tersebut hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau menunggang kuda, membuat evakuasi korban menjadi tantangan besar.
Seorang saksi mata menggambarkan kepanikan saat suara tembakan menggema. “Awalnya kami kira itu suara petasan. Tapi ketika teriakan mulai terdengar, kami langsung berlari menyelamatkan diri,” ujarnya kepada media lokal. Banyak korban terluka parah, dan layanan helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat.
Korban dan Dampak Serangan
Dari total 24 korban jiwa, sebagian besar adalah warga India, meskipun beberapa sumber menyebutkan adanya turis asing, termasuk dari Italia dan Israel, di antara yang tewas. Selain itu, setidaknya 35 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Hingga kini, belum ada kelompok yang secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, polisi menduga pelaku adalah militan yang menentang kekuasaan India di Kashmir.
Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, menyebut serangan ini sebagai “tindakan tidak manusiawi” yang menargetkan warga sipil tak berdosa. “Ini adalah serangan terbesar terhadap turis dalam beberapa dekade terakhir. Pelaku harus diadili,” tegasnya melalui akun media sosialnya. Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga mengutuk keras aksi tersebut dan berjanji bahwa para pelaku akan menghadapi keadilan.
Latar Belakang Konflik di Kashmir
Kashmir, wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah lama menjadi pusat konflik antara India dan Pakistan. Kedua negara mengklaim wilayah ini secara penuh, meskipun masing-masing hanya mengelola sebagian darinya. Sejak akhir 1980-an, pemberontakan bersenjata di Kashmir menuntut kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan, menyebabkan puluhan ribu kematian, termasuk warga sipil, pemberontak, dan pasukan keamanan.
Pada 2019, pemerintah India mencabut otonomi terbatas Kashmir, memicu ketegangan lebih lanjut. Meski kekerasan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, serangan sporadis masih terjadi, terutama di daerah terpencil. Pahalgam, yang dikenal dengan pemandangan pegunungan dan udara sejuk, biasanya menjadi destinasi aman bagi jutaan turis setiap tahunnya. Namun, tragedi ini menunjukkan kerentanan wilayah tersebut terhadap aksi militan.
Respons dan Protes Publik
Serangan ini memicu gelombang kemarahan di seluruh Kashmir yang dikelola India. Demonstrasi meletus di beberapa kota, termasuk Jammu, di mana aktivis hak asasi manusia menuding Pakistan sebagai dalang di balik serangan tersebut. Sebuah kelompok yang menyebut dirinya “Perlawanan Kashmir” mengklaim bertanggung jawab melalui pesan di media sosial, menyebut serangan ini sebagai protes terhadap kehadiran “orang luar” yang dianggap mengubah demografi wilayah.
Militer India, yang memiliki sekitar 500.000 pasukan di Kashmir, telah meningkatkan operasi pencarian untuk memburu pelaku. Sementara itu, industri pariwisata Kashmir, yang menyumbang jutaan pengunjung setiap tahun, kini menghadapi ancaman baru setelah insiden ini.
Upaya Pemulihan dan Harapan Perdamaian
Tragedi di Pahalgam menjadi pengingat bahwa perdamaian di Kashmir masih rapuh. Pemerintah India dihadapkan pada tantangan untuk memastikan keamanan turis sambil mengatasi akar konflik di wilayah ini. Masyarakat setempat, yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber pendapatan, kini khawatir akan penurunan jumlah pengunjung.
Kepada para pelancong yang berencana mengunjungi Kashmir, pihak berwenang menyarankan untuk selalu memantau situasi keamanan dan mengikuti panduan resmi. Meski keindahan alam Kashmir tetap memukau, insiden ini menegaskan pentingnya kewaspadaan di tengah ketegangan yang belum sepenuhnya reda.
Serangan terhadap 24 turis di Pahalgam, Kashmir, adalah pukulan berat bagi upaya menciptakan stabilitas di wilayah ini. Dengan respons cepat dari pihak berwenang dan kecaman dari berbagai pihak, diharapkan keadilan dapat ditegakkan. Kashmir, dengan segala pesonanya, layak menjadi tempat yang aman bagi semua orang untuk menikmati keindahan alamnya tanpa rasa takut.