Wali Kota Serang KBR (Kang Budi Rustandi) Siap Ambil Alih Pasar Induk Rau, Proyek Revitalisasi Rp300 Miliar Segera Dimulai

oleh

SERANG KOTA || Compaskotanews.com —
Pemerintah Kota Serang tengah bersiap melakukan langkah besar dalam pengelolaan aset strategis di wilayahnya. Fokus utama saat ini adalah pengambilalihan kendali Pasar Induk Rau (PIR) dari tangan swasta, yakni PT Pesona, yang selama ini mengelola kawasan tersebut. Langkah ini diambil sebagai bagian dari rencana revitalisasi pasar yang akan dilakukan secara menyeluruh.

Wali Kota Serang, KBR (Kang Budi Rustandi), menegaskan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk merebut kembali kendali atas pasar tersebut. Menurutnya, keberadaan pendampingan hukum sangat penting untuk memperkuat posisi Pemkot dalam proses pengambilalihan tersebut. “Kita akan didampingi secara hukum agar posisi kita kuat dalam mengambil alih pasar dari PT Pesona,” kata KBR di Serang, Rabu.

Floating Ad with AdSense
X

Pengambilalihan ini bukan sekadar peralihan kepemilikan biasa. Pemkot Serang berencana melakukan pembangunan ulang secara total terhadap Pasar Induk Rau. Proyek tersebut ditargetkan mulai berjalan pada awal tahun 2026. Hal ini menjadi alasan utama mengapa percepatan pengambilalihan perlu segera dilakukan.

KBR menambahkan bahwa perencanaan jangka panjang ini tidak hanya untuk mengubah tampilan fisik pasar, namun juga untuk meningkatkan tata kelola dan fungsi ekonominya. Dalam tahap awal, Pemkot telah menyiapkan sekitar 400 kios untuk menampung pedagang yang terdampak dari penertiban kawasan pasar, khususnya yang berjualan di sepanjang jalur trotoar.

Kebijakan ini sejalan dengan upaya sebelumnya dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang menempati trotoar di sekitar Pasar Induk Rau. Penataan ini dianggap krusial untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagai fasilitas umum bagi pejalan kaki serta memperlancar arus lalu lintas di sekitar pasar.

BACA JUGA :  Ditreskrimsus Polres Serang Ungkap Kasus Curat,Curanmor,Dan Pencurian Ternak Di Wilayah Polres Serang.

Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, menambahkan bahwa relokasi pedagang saat ini masih bersifat sementara. Hal ini dilakukan sembari menyiapkan rencana pembangunan dari titik nol. “Kita akan memindahkan pedagang ke tempat sementara terlebih dahulu sebelum proyek dimulai,” ujarnya.

Rencana penertiban ini juga mencakup para pedagang grosir yang berjumlah sekitar 100 orang. Mereka akan dipindahkan ke area rooftop pasar sebagai solusi sementara selama proses pembangunan berlangsung. Total, diperkirakan akan ada sekitar 2.200 pedagang yang harus direlokasi.

Untuk mendukung relokasi massal ini, Pemkot Serang sedang menjajaki beberapa alternatif lokasi sementara. Salah satu opsi yang sedang dibicarakan adalah penggunaan lahan milik pihak swasta, yaitu tanah milik Sinar Ciomas. Langkah ini diambil agar proses pembangunan tidak mengganggu aktivitas ekonomi para pedagang.

Pembangunan besar-besaran ini akan menggunakan anggaran yang cukup signifikan, yakni berkisar antara Rp200 hingga Rp300 miliar. Proyek ini dipandang sebagai investasi jangka panjang demi menciptakan pasar modern dan tertib yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi Kota Serang.

Sebelum pembangunan fisik dimulai, Pemkot Serang akan menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) pada tahun 2025. Penyusunan DED ini menjadi tahap krusial karena akan menjadi acuan teknis pelaksanaan pembangunan pasar yang dirancang dari awal.

Pemerintah berharap dengan adanya desain pasar yang lebih modern dan terstruktur, lingkungan pasar akan menjadi lebih nyaman bagi pembeli dan pedagang. Selain itu, pengelolaan pasar yang kembali dipegang pemerintah diyakini akan memberi keuntungan yang lebih besar bagi daerah.

Pengambilalihan ini juga mencerminkan komitmen Pemkot Serang dalam menjaga aset strategis dari kepentingan komersial yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan pengelolaan langsung oleh pemerintah, transparansi dan akuntabilitas diharapkan meningkat.

BACA JUGA :  Tragis! 3 Polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung

Warga dan pedagang yang selama ini beraktivitas di Pasar Induk Rau turut diminta bersabar dan mendukung proses ini. Pemerintah menjamin bahwa semua langkah akan dilakukan secara bertahap dan dengan pendekatan persuasif untuk meminimalisasi konflik.

Rencana ambisius ini tentu membutuhkan sinergi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat. Pemkot Serang mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam proses transformasi ini agar Pasar Induk Rau bisa menjadi pusat perdagangan yang modern dan tertib.

Jika semua berjalan sesuai rencana, pada tahun 2026 Kota Serang akan memiliki pasar baru yang tidak hanya representatif, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan kemandirian dalam pengelolaan aset Kota Serang.

(Tf/red)