Anak TK di Solo Alami Insiden Gunting Saat Prakarya, Wakil Wali Kota dan Dinas Pendidikan Turun Tangan
Solo .CompasKotaNews.Com
Sebuah insiden tak terduga terjadi di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di wilayah Sangkrah, Solo. Seorang siswa secara tak sengaja melukai alat vital temannya dengan gunting setelah kegiatan prakarya di kelas. Aksi itu dilakukan seolah-olah dirinya sedang mempraktikkan proses khitan.
Peristiwa ini mencuat setelah kerabat korban mengadu melalui kolom komentar akun Instagram Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani.
“Bu Astrid, mohon bantuannya. Keponakan saya yang masih TK dipotong sama temannya. Kejadiannya saat jam sekolah di TK wilayah Sangkrah,” tulis akun @huzaifayusuf30.
Astrid langsung merespons keluhan warganya tersebut.
“Segera kami kawal nggih,” balas Astrid.
Kerabat korban kemudian menambahkan bahwa kondisi anak masih trauma dan enggan bersekolah. “Pemulihan fisik dan terutama psikisnya penting, Bu. Karena masih TK sudah mengalami hal yang cukup berat, jadi sementara belajar di rumah,” lanjut akun yang sama.
Astrid memastikan, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Kota Solo tengah menelusuri kejadian tersebut. “Kami sudah meminta dinas terkait untuk mengecek kebenarannya, termasuk kondisi anak dan kronologinya. Laporan baru saya terima Minggu (14/9), dan hari ini langsung kami tindak lanjuti,” jelasnya.
Klarifikasi Dinas Pendidikan Solo
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menegaskan kejadian itu bukan tindak kekerasan, melainkan ketidaksengajaan.
“Anak itu mungkin mendapat informasi tentang praktik khitan, lalu menirukan dengan gunting yang sebenarnya digunakan untuk prakarya. Jadi bukan tindakan kekerasan, melainkan karena pemahaman anak yang masih keliru,” kata Dwi.
Menurutnya, anak yang melakukan tidak menyadari bahaya perbuatannya. “Usia mereka masih sangat dini, sekitar 4–5 tahun, sehingga belum memahami risiko. Informasi tentang khitan yang didapat pun mungkin tidak utuh, sehingga dipraktikkan secara salah,” jelasnya.
Kronologi Kejadian
Dwi menjelaskan, gunting yang digunakan sejatinya adalah perlengkapan untuk kegiatan menggunting dan menempel dalam pelajaran prakarya. Saat proses belajar, kegiatan berjalan lancar di bawah pengawasan guru. Namun entah bagaimana, gunting yang sudah disimpan kembali berhasil diambil oleh salah satu siswa ketika guru lengah.
“Kejadiannya Kamis (11/9). Saat itu anak-anak sudah selesai prakarya. Diduga ada momen di luar pantauan guru, sehingga insiden itu terjadi dan korban mengalami luka,” terangnya.
Pihak sekolah bersama dinas terkait kini fokus pada pemulihan korban, baik fisik maupun psikis. Selain itu, evaluasi juga dilakukan agar insiden serupa tidak terulang, termasuk pengawasan ketat terhadap penggunaan alat prakarya di sekolah PAUD maupun TK.
(Red/ckn)