
Bekasi, Compaskotanews.com – Kasus perundungan yang viral di media sosial menyeret SMP Negeri 1 Tambun Selatan dalam pusaran masalah serius. Kepala Sekolah, Annisa, mengungkapkan adanya indikasi perekrutan geng antar siswa yang menjadi akar dari aksi kekerasan tersebut.
Tim bimbingan konseling (BK) dan kesiswaan SMPN 1 Tambun Selatan menemukan bahwa perundungan ini terkait dengan aktivitas geng di luar sekolah. Siswa kelas 9 diduga memaksa adik kelas untuk bergabung dengan geng mereka.
“Anak-anak ini memiliki kelompok di luar sekolah, semacam base camp. Ada perekrutan dari kakak kelas ke adik kelas, bahkan ada indikasi pemaksaan dan setoran uang,” ujar Annisa pada Kamis (16/10/2025).
Beberapa pelaku perundungan ternyata sudah pernah melakukan pelanggaran disiplin sebelumnya. Annisa menyebut kasus ini sebagai yang terberat karena ada bukti video dan kekerasan fisik. Pihak sekolah akan berkoordinasi dengan Polsek Tambun Selatan dan orang tua siswa untuk menangani kasus ini. Sanksi tegas sesuai tata tertib sekolah akan diberikan kepada pelaku, dan fokus pada pembinaan karakter serta pengawasan siswa di luar sekolah akan ditingkatkan.
Enam siswa menjadi korban perundungan ini. Akibat trauma, mereka sempat menolak untuk datang ke sekolah. Bahkan, satu siswa hingga kini belum kembali.
“Lima dari enam korban sudah kembali ke sekolah dan mendapatkan pendampingan dari wali kelas, guru BK, dan tim TPPKS untuk pemulihan mental,” jelas Annisa.
Video yang viral di media sosial menunjukkan aksi perundungan yang dialami oleh siswa di bawah umur. Dalam video tersebut, terlihat korban ditendang dan ditampar oleh pelaku.
Kapolsek Tambun Selatan, Kompol Wuryanti, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa tujuh siswa terkait kasus perundungan ini. “Kami sudah mengamankan tujuh anak yang ada di video, semuanya masih di bawah umur,” kata Wuryanti pada Kamis (16/10/2025).
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.






