
#BAHAGIA dan Janji Pemberantasan Pungli di Serang Timur: Mampukah Pemkab Bertindak Nyata?
Compaskotanews.com, 20 Okt 2025 —
Kampanye #BAHAGIA yang viral di media sosial telah memicu harapan baru di kalangan masyarakat Kabupaten Serang. Namun, jejak digital kampanye ini juga mengingatkan kita pada tantangan nyata yang masih menghantui daerah ini, terutama terkait praktik pungutan liar (pungli) yang diduga merajalela di Serang Timur dan sekitarnya.
Setiap tahun, ribuan lulusan SMA dan perguruan tinggi membanjiri pasar kerja di Kabupaten Serang. Jika pemerintah daerah tidak segera mengambil langkah konkret untuk menyediakan lapangan kerja di berbagai sektor, dapat dipastikan angka pengangguran akan terus meningkat. Kondisi ini diperparah dengan minimnya akses informasi dan kesempatan bagi putra daerah untuk bersaing di dunia kerja.
Bupati Serang dituntut untuk memiliki pemetaan yang jelas dan regulasi yang tegas, terutama di sektor industri. Kabupaten Serang memiliki ribuan pabrik, namun ironisnya, banyak posisi diisi oleh pekerja dari luar daerah. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana nasib putra daerah yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di pabrik-pabrik tersebut?
Muncul dugaan bahwa banyak oknum personalia dan aparat desa yang bermain dalam proses rekrutmen tenaga kerja. “Katanya, untuk masuk kerja harus bayar.” Jika benar demikian, apakah putra daerah hanya bisa menjadi penonton di daerahnya sendiri karena tidak mampu membayar puluhan juta rupiah untuk mendapatkan pekerjaan di pabrik-pabrik di Serang Timur dan sekitarnya?
Pemerintah Kabupaten Serang harus bertindak cepat dan tegas untuk memberantas praktik pungli hingga ke akar-akarnya. Selain itu, perlu ada regulasi yang memastikan bahwa putra daerah memiliki prioritas dalam mendapatkan pekerjaan di sektor industri. Jika tidak, kampanye #BAHAGIA hanya akan menjadi janji kosong yang tidak mampu mengubah nasib masyarakat Kabupaten Serang.
(Toni f/red)







