Siswa Pandeglang Nekat Seberangi Sungai Berarus Kencang Pakai Tali, Akses Sekolah Terancam Bahaya

oleh
Siswa Pandeglang Nekat Seberangi Sungai Berarus Kencang Pakai Tali, Akses Sekolah Terancam Bahaya
Siswa Pandeglang Nekat Seberangi Sungai Berarus Kencang Pakai Tali, Akses Sekolah Terancam Bahaya

Siswa Pandeglang Nekat Seberangi Sungai Berarus Kencang Pakai Tali, Akses Sekolah Terancam Bahaya

Pandeglang, CompasKotaNews.com – Kondisi infrastruktur yang memprihatinkan di wilayah pedesaan Pandeglang, Banten, kembali menjadi sorotan. Puluhan anak sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, terpaksa mengambil risiko tinggi setiap hari. Mereka harus menyeberangi sungai dengan aliran deras hanya mengandalkan seutas tali sederhana untuk menjangkau sekolah. Fenomena ini terekam dalam video singkat berdurasi 37 detik yang viral di platform media sosial, memicu keprihatinan netizen terhadap keselamatan siswa di daerah terpencil.

Video tersebut menampilkan pemandangan tragis di mana siswa berseragam lengkap—merah putih untuk SD dan putih biru untuk SMP—berjuang melawan arus air yang mengamuk. Beberapa di antaranya tampak gemetar saat bergantung pada tali tambang yang terpasang sementara di atas sungai. Tak hanya siswa, guru dan warga setempat pun turun tangan untuk memastikan proses penyeberangan berjalan aman, meski tetap penuh ketegangan. Situasi ini bukanlah kejadian sesekali, melainkan rutinitas harian yang mengancam jiwa mereka.

Floating Ad with AdSense
X

Jembatan Ambruk Akibat Banjir, Akses Satu-Satunya Hilang

Penyebab utama masalah ini adalah runtuhnya jembatan penghubung yang menjadi satu-satunya jalur aman menuju sekolah. Struktur besi tersebut hanyut terseret banjir bandang yang melanda beberapa waktu lalu, meninggalkan warga tanpa pilihan selain metode darurat ini. Jarak dari Kampung Cegog ke sekolah hanya sekitar 1,5 kilometer, yang normalnya bisa ditempuh dalam 30 menita berjalan kaki. Namun, saat musim hujan tiba dan debit air membengkak, perjalanan berubah menjadi ujian nyali yang ekstrem.

BACA JUGA :  Driver Ojol Dapat THR 20% dari Gojek & Grab! Cek Syarat & Skemanya di Sini!

Sapuri, salah seorang guru di SDN Rancapinang 1, mengonfirmasi fakta ini saat diwawancarai melalui telepon pada Jumat (24/10/2025). “Jembatan itu awalnya dibangun atas bantuan relawan dari Serang, bernama Pak Arif. Sayangnya, banjir besar menghanyutkannya hingga tak bisa dipakai lagi,” ungkap Sapuri. Ia menekankan bahwa kondisi semakin parah saat hujan lebat, di mana arus sungai bisa membengkak secara drastis. “Anak-anak sering kali terpaksa bolos sekolah karena airnya terlalu ganas. Untungnya, hingga kini belum ada insiden fatal yang menimpa mereka,” tambahnya dengan nada prihatin.

Meski demikian, Sapuri menilai situasi ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut. “Orang dewasa mungkin masih bisa mengatasi, tapi bagi anak-anak, ini benar-benar berbahaya. Mereka butuh akses yang aman untuk belajar tanpa khawatir nyawa taruhannya,” lanjutnya.

Pemerintah Mulai Bangun Jembatan Baru, Warga Harap Cepat Selesai

Ada kabar baik di tengah kesulitan ini. Pemerintah daerah telah menginisiasi pembangunan jembatan permanen sebagai solusi jangka panjang. Proyek ini sedang digarap secara bertahap, tapi prosesnya belum rampung sepenuhnya. Sementara itu, siswa dan warga tetap bergantung pada tali darurat untuk menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk proses belajar mengajar.

“Kami sangat berterima kasih atas langkah pemerintah ini. Yang kami harapkan sekarang adalah agar pembangunan dipercepat, supaya anak-anak bisa sekolah dengan tenang dan tanpa risiko,” harap Sapuri. Video viral tersebut juga berhasil menggerakkan opini publik. Banyak komentar di media sosial menuntut percepatan infrastruktur di Pandeglang, yang masih memiliki sejumlah desa terisolasi akibat keterbatasan akses jalan dan jembatan.

Kondisi serupa sering kali menjadi tantangan di daerah pedesaan Indonesia, di mana banjir musiman memperburuk aksesibilitas. Pemerintah setempat diimbau untuk memprioritaskan proyek infrastruktur seperti ini guna mendukung hak pendidikan anak-anak. CompasKotaNews.com akan terus memantau perkembangan pembangunan jembatan di Rancapinang.

BACA JUGA :  Sekda Kota Serang Nanang Saepudin, Tinjau Gudang Logistik: PPK Ajukan Perubahan 15 Titik TPS

Oleh: Redaksi CompasKotaNews | Pandeglang, 25 Oktober 2025 – 07:00 WIB

Tag: siswa Pandeglang, sungai deras Pandeglang, jembatan ambruk banjir, akses sekolah Banten, infrastruktur pedesaan

Ikuti update berita terkini di CompasKotaNews.com untuk liputan mendalam tentang isu pendidikan dan pembangunan di Banten. Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!