PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1447 H pada 18 Februari 2026, Idul Fitri 20 Maret 2026

oleh

PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1447 H pada 18 Februari 2026, Idulfitri 20 Maret 2026

Jakarta.CompasKotaNews.Com
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026, dan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri pada Jumat, 20 Maret 2026.

Floating Ad with AdSense
X

Ketetapan tersebut dituangkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 2/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H, yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum, Ahmad Sayuti, pada 22 September 2025.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung, Sudarman, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima dan menindaklanjuti maklumat tersebut.

“Pasti kami mengikuti dan melaksanakan maklumat resmi dari PP Muhammadiyah,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (28/10).

Hisab dan Rukyah: Dua Metode yang Berbeda

Sudarman menjelaskan, penetapan awal Ramadan dan Idulfitri oleh Muhammadiyah bisa dilakukan lebih awal karena menggunakan metode hisab, yakni perhitungan posisi benda langit secara astronomis.

“Berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyat atau pengamatan hilal secara langsung. Muhammadiyah menetapkan berdasarkan perhitungan ilmiah posisi matahari dan bulan,” terangnya.

Dengan metode tersebut, Muhammadiyah dapat memberikan informasi lebih awal agar umat dapat menyiapkan diri secara fisik dan spiritual menjelang Ramadan.

“Rukyah baru bisa dilakukan pada 29 Syaban dan ditetapkan melalui sidang isbat. Nah, di situ letak perbedaan mendasarnya,” tambahnya.

Sosialisasi ke Daerah dan Amal Usaha Muhammadiyah

Setelah menerima maklumat dari pusat, PWM Lampung langsung mengedarkan informasi tersebut ke seluruh pimpinan daerah Muhammadiyah di kabupaten/kota, organisasi Aisyiyah, serta jaringan lembaga pendidikan dan amal usaha Muhammadiyah.

BACA JUGA :  Lurah Perintis di Medan Didorong ke Parit Saat Bongkar Marka Jalan Berpaku, Laporkan Warga ke Polisi

“Kami sampaikan melalui berbagai forum seperti pertemuan pimpinan, pengajian umum, dan lembaga pendidikan. Tujuannya agar seluruh warga Muhammadiyah dan Aisyiyah memahami informasi ini dengan baik,” jelas Sudarman.

Ia menambahkan, sosialisasi dini penting agar umat bisa mempersiapkan diri dengan penuh semangat menyambut datangnya bulan suci.

“Kami berharap kualitas ibadah umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, terus meningkat dari tahun ke tahun,” katanya.

Perbedaan Bukan untuk Diperdebatkan

Terkait kemungkinan perbedaan penetapan dengan pemerintah atau ormas Islam lain, Sudarman menegaskan bahwa hal itu merupakan bagian dari keragaman dalam penentuan waktu ibadah.

“Perbedaan itu hal wajar. Kita harus menyikapinya dengan dewasa dan saling menghormati. Semoga seluruh umat Islam dapat memandangnya sebagai bentuk kekayaan khazanah keagamaan, bukan perpecahan,” tutupnya.
(Red)