Tragis! Kisah Pria Viral yang Rela Curi Motor demi Makan Gratis di Lapas Berakhir Maut Akibat Kelaparan

oleh
Tragis! Kisah Pria Viral yang Rela Curi Motor demi Makan Gratis di Lapas Berakhir Maut Akibat Kelaparan
Tragis! Kisah Pria Viral yang Rela Curi Motor demi Makan Gratis di Lapas Berakhir Maut Akibat Kelaparan

Tragis! Kisah Pria Viral yang Rela Curi Motor demi Makan Gratis di Lapas Berakhir Maut Akibat Kelaparan

Cilacap, CompasKotaNews.com – Kisah pilu menyelimuti nasib Randika Alzatria Syaputra, pria asal Palembang berusia 28 tahun yang pernah menjadi sorotan nasional. Dikenal viral karena pengakuannya ingin mencuri motor agar bisa ditahan dan menikmati makanan gratis di penjara, kini Randika ditemukan tewas dalam kondisi kelaparan ekstrem di wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Penemuan jenazahnya pada Jumat, 17 Oktober 2025, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.

Latar Belakang Viral yang Mengundang Simpati

Pada tahun 2023, Randika tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah mengaku sengaja melakukan pencurian sepeda motor. Motivasinya? Ingin masuk penjara demi mendapatkan tempat tinggal dan makanan tanpa biaya. Pengakuan ini cepat menyebar melalui platform seperti Instagram, menarik perhatian netizen yang campur aduk antara iba dan kaget.

Floating Ad with AdSense
X

Namun, pengakuan tersebut ternyata tidak berdasar. Pihak kepolisian di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, memeriksa dan menyimpulkan bahwa Randika tidak melakukan tindak pidana apa pun. Alih-alih ditahan, ia justru diserahkan ke Dinas Sosial Kota Lubuklinggau sebagai warga terlantar yang membutuhkan bantuan. “Tahun 2023 lalu, Randika dibawa ke sini oleh Polres Lubuklinggau karena statusnya sebagai warga terlantar,” ungkap Hasan Andria UY, Kepala Dinas Sosial Lubuklinggau, saat dikonfirmasi.

Dari situ, Randika diduga mengalami depresi berat dan sedang mencari tempat berteduh. Pihak dinas sosial berupaya memulangkannya ke Palembang, kampung halamannya. Sayangnya, identitas dan domisili Randika yang tidak jelas menyulitkan proses tersebut. “Kami ingin mengantarnya ke tempat tinggalnya di Lubuklinggau, tapi alamatnya belum terverifikasi dengan baik,” tambah Hasan.

BACA JUGA :  Komplotan Pencuri Onderdil Motor di Serang Tertangkap Usai Jual Hasil Curian di Facebook

Perjalanan Penuh Penderitaan Menuju Akhir yang Sedih

Setahun kemudian, nasib Randika kembali terdengar tragis. Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Sukoharjo, Jawa Tengah, karena kehabisan uang dan kelaparan. Kondisi ini menjadi puncak dari perjuangannya yang panjang, di mana ia pernah berharap bisa “hidup tenang” melalui cara ekstrem seperti pengakuan viralnya dulu.

Puncak duka terjadi di Cilacap. Jenazah Randika ditemukan dalam keadaan sangat kurus kering, tanpa tanda-tanda kekerasan atau penyalahgunaan narkoba, menurut hasil pemeriksaan awal polisi setempat. Di samping tubuhnya, ditemukan surat yang menyentuh hati: permintaan agar jasadnya dikirim pulang ke keluarga di Palembang. “Hingga akhir hayatnya, kami baru tahu berita ini di akhir Oktober 2025. Kami hanya mengikuti permintaan yang jelas dari surat itu,” jelas Hasan lagi, menekankan keterbatasan dinas sosial akibat kurangnya data domisili.

Pelajaran Berharga dari Kisah Randika

Kematian Randika Alzatria Syaputra menjadi pengingat getir akan pentingnya perhatian terhadap warga terlantar dan masalah kesehatan mental di masyarakat. Kisahnya yang dimulai dari viral di medsos berujung pada akhir yang sunyi ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap isu sosial seperti kemiskinan dan depresi. Pemerintah dan komunitas diharapkan meningkatkan program rehabilitasi dan dukungan bagi mereka yang terpinggirkan.

Keluarga Randika di Palembang kini sedang mempersiapkan pemakaman sesuai permintaannya. Semoga arwahnya tenang, dan kisah ini menjadi momentum untuk perubahan positif. (Redaksi CompasKotaNews.com)