Misteri Penghuni Gua Anggas Wesi: Asal Mula Sudarmaji dan Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Pedalaman Jombang

oleh

Oleh: Redaksi CompasKotaNews
Sabtu, 09 November 2025

Misteri Penghuni Gua Anggas Wesi
Misteri Penghuni Gua Anggas Wesi

Jombang – Di balik hijaunya hutan lebat Pegunungan Anjosmoro, tersembunyi sebuah kisah menarik tentang sekelompok penghuni gua yang memilih menjauh dari hiruk-pikuk peradaban modern. Mereka dikenal sebagai manusia gua Jombang, khususnya di Gua Anggas Wesi yang terletak di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jombang. Salah satu tokoh utamanya, Sudarmaji, telah menempati tempat ini selama puluhan tahun. Siapa sebenarnya pria misterius ini, dan bagaimana pola hidupnya di tengah alam liar? Mari kita ulas lebih dalam tentang asal-usul dan kebiasaan harian penghuni gua di hutan Jombang ini.

Floating Ad with AdSense
X

Asal-Usul Sudarmaji: Dari Boyolali ke Pelarian Hutan Jombang

Menurut catatan lokal, Sudarmaji bukanlah penduduk asli Jawa Timur. Pria yang kini berusia lanjut ini mengaku berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Kepala Bidang Pengelolaan Hutan (BKPH) Jabung, Tarmidi, mengonfirmasi bahwa Sudarmaji mulai menetap di Gua Anggas Wesi sejak tahun 1983—artinya sudah sekitar 42 tahun lamanya.

Informasi ini diperkuat oleh kesaksian warga sekitar, seperti pasangan suami-istri Sakri (76) dan Poniyem (50), yang tinggal di Hutan Watuseno, tak jauh dari lokasi gua. “Sudarmaji sudah ada di sana sejak 60 tahun lalu,” ungkap Sakri saat dikunjungi tim CompasKotaNews baru-baru ini. Meski detail alasan mengapa ia memilih hidup menyendiri masih menjadi misteri, Sudarmaji enggan membuka cerita panjang lebar tentang masa lalunya.

Kepala Dusun Jabung, Irwandi, menambahkan bahwa Sudarmaji bukan satu-satunya penghuni. Ada sekitar enam orang lain yang bergabung dengannya, tinggal di tenda-tenda sederhana di sekitar gua. Mereka ini sering disebut sebagai komunitas suku gua Jombang, yang memadukan kehidupan alam dengan elemen spiritual.

BACA JUGA :  Terungkap! Oknum TNI AL Bunuh Jurnalis Jelang Pernikahan – Motifnya Mengejutkan!

Cara Hidup Harian: Ketergantungan pada Alam dan Pengunjung

Hidup di pedalaman hutan Jombang bukanlah hal mudah, terutama bagi manusia gua seperti Sudarmaji. Untuk kebutuhan makanan sehari-hari, ia mengandalkan sumbangan dari para wisatawan dan peziarah yang datang berkunjung. Selain itu, Sudarmaji juga memelihara ayam-ayam kampung sebagai sumber protein utama.

Sesekali, ia keluar dari sarangnya menggunakan sepeda motor bebek tua yang diparkir aman di dekat gua. Perjalanan ini biasanya untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, minyak, atau bumbu masak di pasar terdekat. “Ia sangat mandiri, tapi tetap terhubung dengan dunia luar,” kata Irwandi.

BKPH Jabung rutin melakukan pemantauan untuk memastikan keselamatan para penghuni ini. “Kami pastikan mereka sehat dan tidak mengganggu ekosistem hutan,” tambah Tarmidi. Pola hidup ini mencerminkan harmoni dengan alam, di mana air tetesan gua menjadi sumber air bersih alami, dan kayu hutan sebagai bahan bakar dapur.

Deskripsi Gua Anggas Wesi: Tempat Suci dan Tempat Tinggal

Gua Anggas Wesi bukan sekadar lubang di bukit; ia adalah kompleks alami yang penuh makna spiritual. Ruangan utama gua memiliki ukuran sekitar 7×5 meter, cukup luas untuk menampung tempat tidur Sudarmaji yang sederhana—berupa tikar dan kasur tipis. Di sisi lain, terdapat area untuk ritual, lengkap dengan dua patung suci dan peralatan sesajen.

Lorong sempit setinggi satu meter mengarah ke ruang meditasi yang lebih dalam, dikenal sebagai Gua Putri. Di belakangnya, tenda-tenda penghuni berdiri di atas jurang curam, dengan suara gemericik air yang tak pernah berhenti meski cuaca panas terik. Area dapur terpisah, dilengkapi tungku kayu, panci, dan ember yang menampung tetesan air dari langit-langit gua. Sayangnya, kondisi ini membuat sebagian area gua terasa lembab dan kotor.

BACA JUGA :  Rakyat Gencar di tagih PLN harus lunas sebelum jatuh tempo, tapi negara terus Devisit puluhan terliyun...???

Bagi para peziarah, gua ini menjadi destinasi spiritual populer. “Banyak yang datang untuk meditasi atau mencari ketenangan,” ujar Irwandi, yang mengelola akses melalui dusunnya.

Rute Akses Menuju Gua Anggas Wesi: Petualangan di Hutan Pedalaman

Bagi Anda yang penasaran ingin menyambangi Gua Anggas Wesi Jombang, akses utamanya melalui Dusun Jabung, Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Perjalanan memakan waktu sekitar 35 menit naik motor melalui jalan setapak berliku di tengah hutan jati, diikuti trekking kaki menurun 50 meter di medan curam.

Alternatif lain adalah dari Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Mojokerto—meski jaraknya lebih jauh. Jika melalui Desa Sumberjo, Wonosalam, Jombang, Anda harus siap berjalan kaki sepanjang perjalanan. Pastikan membawa bekal dan pemandu lokal untuk menghindari tersesat di hutan pedalaman Jombang.

Kehadiran komunitas manusia gua Jombang ini menjadi pengingat bahwa di era digital, masih ada orang-orang yang memilih kesederhanaan alam. Apakah Sudarmaji dan kawan-kawannya akan terus bertahan? Hanya waktu yang tahu.

Artikel ini disusun berdasarkan observasi lapangan dan wawancara terkini. Untuk update berita Jombang terbaru, ikuti CompasKotaNews.com.

Tag: #ManusiaGuaJombang #GuaAnggasWesi #HutanPedalamanJombang #AsalUsulSudarmaji #WisataSpiritualJatim