7 Fakta Penangkapan Kilat Pelaku Penembakan Heroik Hansip di Cakung Jakarta Timur

oleh
7 Fakta Penangkapan Kilat Pelaku Penembakan Heroik Hansip di Cakung Jakarta Timur

7 Fakta Penangkapan Kilat Pelaku Penembakan Heroik Hansip di Cakung Jakarta Timur

Jakarta – Tragedi tragis menimpa seorang anggota Hansip (perlindungan masyarakat swakarsa) yang tewas akibat tembakan pelaku curi motor di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Aksi heroiknya dalam menggagalkan kejahatan berujung pada penangkapan pelaku hanya dalam waktu kurang dari sehari. Insiden ini menjadi sorotan publik, menyoroti dedikasi petugas keamanan lingkungan dalam menjaga ketertiban masyarakat.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu dini hari (8/11/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Korban, yang sedang bertugas ronda malam, memergoki dua pelaku yang hendak mencuri sepeda motor. Upaya penangkapan berujung duel sengit, hingga pelaku melepaskan tembakan yang merenggut nyawa korban. Polisi langsung bergerak cepat, berhasil mengamankan kedua tersangka sebelum sempat melarikan diri jauh. Berikut rangkuman tujuh fakta penting dari kasus penembakan Hansip di Cakung yang viral ini.

Floating Ad with AdSense
X

1. Polisi Langsung Kejar Pelaku Pasca-Insiden

Tak membuang waktu, aparat kepolisian segera meluncurkan operasi pengejaran setelah menerima laporan kejadian. Korban, seorang Hansip setempat, terluka parah saat berusaha menghadang aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Menurut pernyataan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertofan, korban sempat bertarung sengit dengan pelaku sebelum dua kali tembakan dilepaskan. “Kami langsung memburu pelaku berdasarkan keterangan awal saksi mata,” ungkapnya. Kapolsek Cakung, Kompol Widodo Saputro, menambahkan bahwa korban bahkan menabrakkan motornya ke kendaraan pelaku untuk menghentikan aksinya.

2. Penangkapan Dilakukan Hanya dalam 12 Jam

Kecepatan penanganan polisi patut diapresiasi. Pelaku utama berhasil diringkus hanya dalam waktu 12 jam sejak kejadian. Tim Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya mengamankan salah satu tersangka saat hendak melintasi Selat Sunda menuju Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni. “Pelaku ditangkap tepat waktu sebelum kabur lebih jauh,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, pada Minggu (9/11/2025). Saat itu, polisi masih memburu pelaku kedua dan senjata api yang digunakan.

BACA JUGA :  Walikota Serang KBR (Kang Budi Rustandi) Wajib Aktifkan Siskamling, Warga Didorong Ikut Ronda Malam Jaga Keamanan

3. Lima Saksi Kunci Diperiksa Mendalam

Untuk mengungkap kronologi lengkap, penyidik telah memeriksa lima saksi yang berada di sekitar lokasi. Mereka termasuk anggota pam swakarsa dan warga setempat yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut. “Keterangan dari tiga hingga lima orang ini sangat membantu rekonstruksi kejadian,” jelas Budi Hermanto kepada media. Tim gabungan Polres Metro Jakarta Timur dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga mengumpulkan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP), termasuk jejak peluru dan kendaraan yang terlibat.

4. Kronologi Heroik: Dari CCTV hingga Duel Sengit

Rekan korban, Bima, menceritakan momen dramatis saat patroli malam. Sekitar pukul 03.00 WIB, korban mendeteksi pergerakan mencurigakan melalui CCTV di pos ronda. “Saya langsung ikut naik motor bareng dia dan Ruin untuk kejar pelaku,” kenang Bima. Saat mengejar, Ruin terjatuh dari motor karena kecepatan tinggi. Korban dan Bima pun berhadapan langsung dengan pelaku, yang berujung pada bentrokan fisik. “Saya duel dengan satu, korban dengan yang lain. Tiba-tiba terdengar letusan senjata, saya langsung lompat kabur,” tambahnya. Setelah itu, Bima berlari meminta bantuan Ketua RT, tapi korban sudah tak tertolong saat tiba.

5. Kisah Korban: Pekerja Keras Demi Keluarga

Di mata keluarga, korban dikenal sebagai sosok pekerja keras yang rela berkorban untuk adik-adiknya. Belum menikah, ia menjalani berbagai pekerjaan serabutan, dari hansip hingga sopir pribadi atau buruh las di pinggir kali. “Kakak rela apa saja demi bahagiakan kami,” ujar adiknya, Siti Sarah, dengan suara bergetar. Adik lainnya, Siti Komariah, terkejut saat ayahnya mengetuk pintu di tengah malam membawa kabar duka. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) turut melayat, menyebut korban sebagai “pahlawan modern” yang gugur saat bertugas. “Ini contoh nyata pengabdian untuk masyarakat, tepat di Hari Pahlawan 10 November,” katanya.

6. Teriakan Memilukan: “Tolong Saya” Sebelum Meninggal

Ruin, rekan korban lainnya, mengisahkan momen mengharukan terakhir. Setelah bentrok, korban sempat berteriak meminta pertolongan tiga kali: “Bapak tolong saya!” Namun, suaranya melemah menjadi jeritan berulang “Tolong, tolong.” “Kami berusaha bantu, tapi luka tembakannya terlalu parah,” ungkap Ruin. Awalnya, ketiganya mengejar pelaku yang terpantau CCTV sebagai sosok mencurigakan di sekitar kampung.

BACA JUGA :  Daftar Lengkap UMK Kabupaten dan Kota di Banten Jawa Barat dan Jawa Tengah

7. Pelaku Kedua Ikut Diringkus, Barang Bukti Diamankan

Puncaknya, pelaku kedua juga jatuh ke tangan polisi. Kedua tersangka, berinisial R (Romaja alias Roma) dan PS (Pam Saputra alias Pam), ditangkap tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Timur. “Mereka sedang dalam pemeriksaan intensif,” kata Budi Hermanto. Polisi menyita senjata api, kunci T, sepeda motor, serta pakaian yang dipakai saat kejadian. Kasus ini kini digarap untuk memastikan keadilan bagi korban.

Kasus penembakan Hansip di Cakung ini menjadi pengingat betapa berharganya peran petugas keamanan lingkungan dalam mencegah kriminalitas. Polda Metro Jaya menjanjikan proses hukum yang transparan dan cepat. Semoga kejadian ini mendorong peningkatan pengamanan di tingkat RT/RW. (Dikutip dari berbagai sumber berita terkini, diadaptasi untuk CompasKotaNews.com)