Bobibos: Inovasi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Jerami Padi, Solusi Energi Bersih Masa Depan

oleh
Bobibos: Inovasi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Jerami Padi, Solusi Energi Bersih Masa Depan
Bobibos: Inovasi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Jerami Padi, Solusi Energi Bersih Masa Depan

Bobibos: Inovasi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Jerami Padi, Solusi Energi Bersih Masa Depan

CompasKotaNews.com – Dunia energi nasional kembali dihebohkan dengan terobosan baru yang datang dari hasil inovasi anak bangsa. Produk bernama Bobibos, bahan bakar nabati (BBN) yang dibuat dari limbah jerami padi, kini tengah mencuri perhatian publik karena diklaim memiliki nilai oktan tinggi dan emisi nyaris nol.

BACA JUGA: Pemkab Lebak Hadirkan Penggiling Padi Canggih di Cibadak, Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Beras Lokal

Floating Ad with AdSense
X

Inovasi yang dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula ini disebut mampu mengubah jerami—sisa panen yang selama ini kerap terbuang percuma—menjadi bahan bakar alternatif dengan kualitas setara RON 98, selevel dengan bensin premium di pasaran. Menariknya, bahan baku utama Bobibos berasal dari limbah pertanian, sehingga harga produksinya berpotensi jauh lebih murah dibandingkan bahan bakar fosil.

Bahan Baku Ramah Lingkungan dan Melimpah

Pemanfaatan jerami padi dipilih bukan tanpa alasan. Berdasarkan hasil riset, jerami merupakan salah satu sumber biomassa non-pangan yang mudah ditemukan dan tidak memerlukan biaya tanam. Kondisi ini memungkinkan efisiensi biaya produksi sekaligus mengurangi polusi akibat pembakaran jerami yang masih banyak dilakukan petani.

Dengan potensi tersebut, Bobibos diharapkan mampu menjadi solusi energi hijau yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi sektor pertanian.

Proses Produksi dengan Teknologi “Bio Chemistry”

Pihak produsen menjelaskan bahwa proses pembuatan Bobibos melibatkan teknologi biokimia melalui lima tahapan khusus. Salah satu tahapan penting adalah penggunaan “serum rahasia” yang dirancang untuk memecah komponen utama jerami seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin menjadi bahan bakar cair berkualitas tinggi.

BACA JUGA :  Apel Pembinaan Pegawai ASN Di Dispenbud Kota Serang

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), struktur biomassa pada jerami memang sangat memungkinkan untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif. BRIN menjelaskan bahwa biomassa dapat dikonversi menjadi energi menggunakan dua pendekatan, yaitu termokimia dan biokimia, yang memanfaatkan mikroorganisme atau enzim untuk mengurai material organik menjadi komponen energi.

Diperlukan Uji Kelayakan dan Validasi

Meski menawarkan potensi besar, inovasi Bobibos masih perlu melalui serangkaian uji kelayakan komersial dan keselamatan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa setiap produk bahan bakar baru wajib memenuhi standar mutu dan keamanan sebelum bisa diproduksi massal dan dipasarkan.

Para akademisi serta praktisi energi menyambut baik inovasi ini, namun menekankan pentingnya uji validasi yang transparan oleh lembaga resmi seperti Lemigas (Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi). Pengujian tersebut diharapkan dapat memastikan nilai oktan, kadar emisi, serta stabilitas bahan bakar Bobibos secara ilmiah dan objektif.

Harapan Baru untuk Energi Nasional

Indonesia menghasilkan jutaan ton jerami padi setiap tahun. Jika limbah ini dapat diolah menjadi bahan bakar nabati berkinerja tinggi, maka Indonesia berpotensi mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus menekan emisi karbon secara signifikan.

Sinergi antara inovator, akademisi, dan pemerintah menjadi kunci utama dalam mewujudkan transformasi energi hijau nasional. Dengan dukungan regulasi yang tepat dan riset berkelanjutan, Bobibos bisa menjadi ikon energi bersih buatan Indonesia yang mampu membawa bangsa menuju masa depan berkelanjutan. (Red/CKN)