Hidup Pingin Bahagia, Kejarlah Sang Pemilik Rezeki Allah Aja Wajala: Kerja Hanya Sebagai Identitas Pelengkap

oleh

Serang Kota || Compaskotanews.com —
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari yang selalu mendesak kita untuk bekerja keras dan mengejar kesuksesan material, penting bagi kita untuk mengingat dasar-dasar ajaran agama tentang rezeki. Kejarlah sang pemilik rezeki, yaitu Allah swt, dengan penuh kesetiaan sesuai titah agamamu — karena sesungguhnya, kerja hanyalah identitas pelengkap diri yang menunjukkan bahwa kita bukan orang pengangguran.

Kerja itu sendiri bukanlah sumber rezeki, melainkan batasan yang tercipta antara manusia dengan sesamanya. Kita saling membutuhkan satu sama lain dalam menjalankan roda perekonomian: seorang pekerja membutuhkan majikan, dan majikan membutuhkan tenaga kerja. Dari hubungan ini lahirlah upah yang kita terima setiap bulan. Namun, kita harus selalu sadar bahwa upah itu hanyalah hasil dari proses kerja, bukan penyebabnya — yang sebenarnya mengatur rezeki adalah Allah swt.

Floating Ad with AdSense
X

Sesuai aturan Islam yang tertuang dalam Al-Quran, kita wajib bekerja dengan penuh kejujuran dan sesuai keahlian masing-masing. Baik bekerja di swasta maupun negeri, kita harus mematuhi standar upah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Upah Minimum Regional (UMR) daerah. Ini bukan hanya kewajiban hukum, tapi juga kewajiban agama yang menunjukkan rasa hormat kita terhadap hak orang lain dan tata tertib yang ada. Sebagaimana firman Allah swt: “Dan berusahalah kamu di jalan Allah seolah-olah kamu mengkhawatirkan kematian atau kamu melihat hari kiamat” (QS Al-Imran: 133). Kerja dan banting tulang adalah kewajiban kita, tapi urusan rezeki — kapan, berapa, dan dari mana — adalah hak istimewa Allah yang mengatur semuanya.

BACA JUGA :  AHY Minta Penguasa Tak Lagi Diskriminatif Soal Capres

Oleh karena itu, jangan hanya bergantung pada kerja atau harapan kepada manusia. Jangan pernah mengharapkan sesuatu pada manusia yang fana, karena pasti akan kecewa — manusia memiliki batasan, dan mereka tidak mampu memenuhi semua keinginan kita. Sebaliknya, serahkan sepenuhnya urusan rezeki hanya pada Allah swt. Carilah pintu langitnya dengan berdoa, terutama di tengah malam — waktu di mana doa kita lebih mudah diterima. Sujudlah dengan tulus, mintalah ridho-Nya, dan mohon agar rezeki yang berkah selalu menyertai kita dalam setiap langkah kerja dan kehidupannya.

Ketika kita sudah melakukan kewajiban kita dengan baik, bekerja sesuai ajaran agama, dan menyerahkan semuanya pada Allah, maka kita tidak perlu khawatir. Rezeki yang sudah ditetapkan-Nya akan tiba pada waktunya, dengan cara yang tidak kita duga.

 
(Tf/red)