Pria Gantung Diri di Puri Delta Kiara Walantaka Kota Serang, Diduga Depresi Akibat Perselisihan Rumah Tangga

oleh

Sebuah tragedi mencekam terjadi di Perumahan Puri Delta Kiara, Kelurahan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Seorang pria dengan inisial D diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, dalam sebuah kejadian yang diduga terkait dengan perselisihan rumah tangga.

Sebelum melakukan tindakan tragis tersebut, D meninggalkan pesan terakhir pada unggahan status media sosial Facebook miliknya. Di dalamnya, terdapat gambar seuntai tali tambang yang telah dipersiapkan di atas pintu kamarnya dengan caption yang menyiratkan keputusasaan, “Q Siap Mati. Untuk apa? Untuk Mempertahankan Keluarga.”

Floating Ad with AdSense
X

Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya mendukung kesehatan mental. Pesan utama yang harus disampaikan adalah tidak ada niat untuk menginspirasi tindakan serupa, dan jika seseorang merasa terdampak depresi, konsultasikan dengan pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental

Warga sekitar memberikan informasi bahwa status terakhir di Facebook diunggah 18 jam sebelum kejadian tragis. Meskipun demikian, korban maaih terlihat keluar dari rumahnya sekitar jam 13.00 WIB pada hari yang sama, menciptakan pertanyaan tentang apa yang terjadi dalam waktu tersebut.

Saat ini, rumah korban telah dipasangi garis polisi oleh Polsek Walantaka, menunggu tim identifikasi forensik dari Polres Serang Kota untuk tiba di lokasi. Langkah ini menunjukkan seriusnya pihak berwajib dalam menghadapi kasus ini.

Diduga adanya perselisihan rumah tangga menjadi sorotan dalam kasus ini. Pertanyaan muncul tentang bagaimana konflik dalam hubungan pribadi dapat memicu tindakan ekstrem yang merugikan diri sendiri.

Masyarakat perlu memahami pentingnya mengidentifikasi gejala kesehatan mental dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya. Kejadian ini menggarisbawahi perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan mental di lingkungan sekitar.

Tragedi ini mengajak kita untuk merenung bersama tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung, memahami, dan merespon isu kesehatan mental. Kita perlu bersatu untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang

BACA JUGA :  Kapolres Serang Gelar Silaturahmi dengan Ojek Pangkalan , Sampaikan Pesan Kamtibmas

Kesadaran akan pentingnya pemahaman dan empati terhadap kondisi kesehatan mental menjadi langkah awal untuk mencegah tindakan ekstrem. Semua pihak, baik keluarga, teman, maupun masyarakat, memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap individu.

(Tf/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *