Jakarta || Compaskotanews.com — Para pengurus desa tiba di istana sekitar pukul 09.20 WIB dan langsung masuk melalui pintu dekat Istana Negara setelah menjalani pemeriksaan keamanan.
Sekretaris Jenderal DPP Papdesi, Sentot Rudi, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan agenda internal tertutup tanpa agenda resmi kepresidenan pada hari tersebut. Rudi hanya memberikan informasi singkat, menyatakan bahwa para pengurus desa dipanggil oleh Jokowi.
Pertemuan ini mengingatkan pada panggilan sebelumnya ketika Jokowi memanggil para kepala desa ke Istana Kepresidenan Jakarta pada tanggal 7 November. Salah satu partisipan pertemuan tersebut, Surta Wijaya, yang sebelumnya telah mendukung Jokowi untuk menjabat tiga periode, menyatakan bahwa pembahasan dalam pertemuan itu tidak bersifat politis, melainkan lebih kepada aspirasi para kepala daerah terkait revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan perpanjangan masa jabatan kepala desa.
Dua belas hari setelah pertemuan tersebut, para kepala desa kemudian menggelar Silaturahmi Nasional Desa Bersatu di Indonesia Arena, Jakarta. Acara ini hanya mengundang Gibran Rakabuming Raka dan beberapa petinggi partai Koalisi Indonesia Maju. Koordinator Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Muhammad Asri Annas, menyoroti bahwa pasangan Prabowo-Gibran dinilai sebagai kandidat yang peduli terhadap masalah desa.
Perlu dicatat bahwa dalam konteks pertemuan ini, banyak pihak menilai respons Prabowo dan Gibran terhadap aspirasi desa sebagai suatu pertanda positif. Sebagai bagian dari upaya menjalin komunikasi dengan para pengurus desa, pertemuan tersebut dianggap sebagai langkah signifikan menjelang Pemilu Serentak 2024.
(Tf/red)