Delapan Kaepala Desa dari Kabupaten Serang Banten Belajar ke Negri China, Fokus Pertanian hingga Industri

oleh

Serang Bsnten || Compaskotanews.com —
Sebanyak delapan kepala desa dari Kabupaten Serang, Banten, diberangkatkan ke China dalam rangka mengikuti program pelatihan internasional. Keberangkatan ini menjadi bagian dari kerja sama antara Indonesia dan China di bidang pemerintahan desa, pertanian, perdagangan, serta perindustrian.

Pemberangkatan berlangsung pada Kamis (26/6) dini hari melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Para kepala desa tampak antusias, mengingat kegiatan ini menjadi kesempatan langka untuk menimba ilmu langsung dari negeri tirai bambu.

Floating Ad with AdSense
X

Kedelapan kepala desa tersebut berasal dari sejumlah kecamatan, yakni Pabuaran, Kramatwatu, Kopo, Ciomas, Baros, Mancak, dan Cikande. Mereka terpilih sebagai perwakilan Kabupaten Serang dalam program pelatihan yang dirancang untuk memperkuat kapabilitas pemerintah desa.

Iskandar, Kepala Desa Toyomerto Kecamatan Kramatwatu, menjelaskan bahwa pelatihan akan berlangsung selama 14 hari, tepatnya dari 26 Juni hingga 9 Juli 2025. Selama di China, mereka dijadwalkan mengunjungi tiga kota besar, yaitu Beijing, Hangzhou, dan Nanchang.

Menurutnya, seluruh akomodasi peserta ditanggung penuh oleh pihak pemerintah China. Ini merupakan bentuk dukungan konkret dalam penguatan hubungan bilateral serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat lokal.

“Kami akan belajar banyak hal, dari kepemimpinan, pengelolaan pertanian modern, sistem perdagangan, hingga pola perindustrian berbasis desa,” ujar Iskandar melalui sambungan telepon.

Diketahui, selain Kabupaten Serang, ada enam provinsi lain di Indonesia yang juga mengirimkan kepala desa dalam program ini. Total peserta semula direncanakan 30 orang, namun hanya 27 kepala desa yang akhirnya berangkat dalam tiga gelombang.

Para kepala desa yang terlibat berharap bahwa pengalaman di China akan memberikan wawasan dan inspirasi baru untuk membangun desa mereka masing-masing. Terutama dalam menggali potensi lokal dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Polres Pandeglan dan Jajaran nya hancurkan 1.012 botol miras ilegal untuk Antisipasi Keamanan dan Kenyamanan di Jelang Nataru

Iskandar juga menekankan pentingnya menyerap praktik-praktik positif dari negara lain, untuk kemudian diadaptasi secara bijak dan disesuaikan dengan konteks lokal di Kabupaten Serang.

“Yang kami cari bukan sekadar ilmu teknis, tapi juga cara berpikir dan tata kelola yang bisa mempercepat kemajuan desa,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Serang sendiri mendukung penuh keikutsertaan kepala desa dalam kegiatan ini. Mereka menilai langkah ini sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan desa yang berkelanjutan.

Namun demikian, beberapa pihak juga mengingatkan agar hasil pelatihan benar-benar diimplementasikan sepulangnya dari China. Jangan sampai kegiatan ini hanya menjadi perjalanan seremonial tanpa dampak nyata bagi masyarakat desa.

Kritik tersebut cukup beralasan, mengingat sebelumnya terdapat program serupa yang dinilai tidak menghasilkan perubahan signifikan di lapangan. Oleh sebab itu, masyarakat menaruh harapan besar agar para kades membawa pulang inovasi yang bisa diterapkan.

Sebagian warga juga menyambut positif kegiatan ini, khususnya yang berkaitan dengan sektor pertanian. Mereka berharap para kepala desa dapat membawa teknologi dan metode baru yang mampu meningkatkan produktivitas petani lokal.

Kunjungan ke China ini menjadi momentum penting bagi pemerintahan desa untuk menunjukkan peran aktifnya dalam diplomasi pembangunan. Jika dijalankan secara serius dan konsisten, program ini bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain di Indonesia.

Dengan harapan dan tantangan yang menyertai, perjalanan delapan kepala desa Kabupaten Serang ke China menandai langkah maju dalam upaya meningkatkan kapasitas lokal menuju desa yang mandiri dan modern.

(Toni f/red)