Penggiat Publik Toni Firdaus Beri Surat Terbuka Pada Gubernur Banten: Dorong Pejabat Lebih Responsif dan Terbuka pada Aspirasi Warga

oleh

SERANG KOTA || Compaskotanews.com —
Seorang penggiat publik asal Banten, Toni Firdaus, menyampaikan surat terbuka kepada Gubernur Banten, Andrasoni. Surat tersebut memuat harapan dan kritik membangun terkait kinerja jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Dalam suratnya terbukanya, Toni menyoroti masalah rendahnya responsivitas para Kepala Dinas dan pemangku kebijakan. Menurutnya, banyak pejabat sulit dihubungi karena nomor kontak yang tidak aktif, sehingga menghambat komunikasi dengan masyarakat, LSM, maupun wartawan.

Floating Ad with AdSense
X

Kondisi ini, kata Toni, dapat menghambat sinergi antara pemerintah dan para penggiat publik yang seharusnya menjadi mitra dalam pembangunan daerah. Ia menilai keterbukaan akses komunikasi merupakan bagian penting dari pelayanan publik yang baik.

Melalui surat terbuka tersebut, Toni mengajak Gubernur Andrasoni untuk memberikan perhatian serius pada persoalan ini. Ia mengusulkan agar setiap pejabat di lingkungan Pemprov Banten memastikan nomor kontaknya aktif dan mudah dihubungi pihak terkait.

Selain soal komunikasi, Toni juga memberikan masukan agar Pemprov Banten secara rutin menggelar forum diskusi terbuka. Menurutnya, forum ini bisa menjadi ruang bertukar pikiran dan menyampaikan aspirasi masyarakat secara langsung.

Ia bahkan mengusulkan adanya kegiatan santai seperti “ngopi bareng” setiap tiga bulan sekali antara Gubernur, penggiat publik, LSM, dan wartawan. Kegiatan ini diharapkan bisa mempererat hubungan dan mempercepat penyelesaian masalah di lapangan.

Forum tersebut, kata Toni, bukan sekadar seremoni, melainkan wadah untuk merumuskan solusi bersama demi kemajuan Banten. Dengan komunikasi yang lebih cair, diharapkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan lebih efektif.

Toni juga menekankan pentingnya pembinaan terhadap seluruh pejabat Pemprov Banten, baik dari segi kinerja, akhlak, maupun rekam jejak. Pelayanan publik, menurutnya, harus dilakukan secara adil dan tanpa diskriminasi.

BACA JUGA :  Serang Timur Banten, Pasutri Kompak Jadi Penipu Pencari Kerja, Mangsanya Tertipu Belasan Juta

Sebagai gubernur baru, Andrasoni disebut memiliki kesempatan besar untuk menghadirkan pembaruan. Toni meyakini, kepemimpinan baru bisa membawa semangat perubahan yang lebih positif bagi masyarakat Banten.

Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun Banten menjadi daerah yang kreatif, berprestasi, dan memberi manfaat nyata bagi warganya. “Mari kita wujudkan Banten yang lebih baik,” tulis Toni dalam suratnya.

Surat terbuka ini diharapkan dapat menjadi masukan konstruktif, bukan kritik semata. Toni menegaskan bahwa niatnya adalah mendorong kolaborasi, bukan memojokkan pihak tertentu.

Bagi Toni, komunikasi yang baik antara pejabat dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pembangunan daerah. Tanpa itu, program pemerintah bisa berjalan setengah hati karena kurang dukungan publik.

Ia juga menekankan bahwa keterbukaan bukan hanya soal transparansi anggaran, tetapi juga kemudahan masyarakat mengakses informasi dan menyampaikan aspirasi.

Pesan Toni ini mencerminkan semangat partisipasi publik dalam pemerintahan daerah. Menurutnya, Banten akan lebih cepat maju jika pemerintah dan masyarakat saling mendengar serta bekerja sama.

Kini, masyarakat menanti langkah konkret dari Gubernur Andrasoni menanggapi surat terbuka tersebut. Apakah usulan forum diskusi dan peningkatan responsivitas pejabat akan segera diwujudkan, menjadi harapan bersama warga Banten.

(Tf/red)