Compaskotanews.com.
Sabtu, 10 Jun 2023 23:04 WIB
Foto: Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose (Rizky-detikcom)
Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) turut menanggapi penemuan bunker narkoba yang sempat menyimpan 3 kilogram sabu lengkap dengan catatan transaksi jual belinya di Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia mengatakan bahwa tingkat prevalensi di kampus cukup tinggi.
“Sudah saya katakan bahwa tingkat prevalensi cukup tinggi untuk di kampus. Mahasiswa dan pelajar dari 2019 itu hanya 1,10, kemudian naik menjadi 1,35. Walaupun masih di bawah daripada prevalensi nasional 1,95%, tetapi sudah dan apalagi prevalensi dunia 5,5%,” kata Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose, kepada wartawan di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2023).
Salah satu yang menjadi bukti bahwa apabila pihaknya mendatangi kampus, selalu ada yang pernah menggunakan narkoba. Itu yang menjadi tugasnya saat ini untuk meminimalisir peredaran narkoba.
Pertimbangkan Tes Urine Massal Usai Heboh Bunker Narkoba
“Sudah menunjukkan bahwa memang dalam setiap tour kampus saya setiap saya tanyakan tidak majority, tapi banyak yang pernah menggunakan. Nah itu tugas kami tugas kami meminimalisir peredaran gelap narkotika,” ujarnya.
Reinhard menjelaskan cara-cara yang akan dilakukannya untuk mencegah hal serupa terjadi. Selama ini, pihaknya telah berupaya berbagai cara menghentikan laju peredaran narkoba.
“Ya cara-cara pencegahan yang kita lakukan adalah seperti sekarang ini tidak hanya di kampus. Itu sudah ada program di sekolah ketahanan keluarga desa bersinar bersih narkoba. Tetapi kita juga mengumpulkan komunitas inter agama bersama-sama,” ungkapnya.
Pendekatan yang dilakukan untuk menghentikan peredaran narkoba menggunakan soft power. Untuk pendekatan hard power, pihaknya telah melakukan berbagai penangkapan.
“Hard power itu adalah dengan penangkapan yang kita tangkap sampai sekarang sudah 5,9 ton dalam 2 tahun terakhir ini. Banyak sekali tapi kita lakukan ini seimbang antara soft power dan hard power,” jelasnya.
Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan menggelar sosialisasi dan diskusi seperti yang digelar saat ini. Pihak BNN bersama-sama generasi muda lintas agama membahas tentang penyalahgunaan narkoba.
“Kita melaksanakan kegiatan dalam rangka salah satu strategi BNN adalah soft power approach. Saya lihat animo daripada pemuda interagama ini banyak sekali pendapat yang disampaikan yang mewakili generasi muda dan saya tetap menghargai pendapat anak muda yang akan menjadi pemimpin,” tuturnya.Red (yd).