Warga Masyarakat Pandeglang Meminta Segera Kemenhub Mengaktifkan Kembali Jalur Kereta Api Rangkasbitung – Labuan

oleh

Bupati Pandeglang Irna ranulita dan jajaran Dishub meninjau jalur kereta api Rangkas – Labuan.

Pandeglang | Compaskotanews.com – Warga yang tinggal di Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, mendesak Kementerian Perhubungan untuk segera mereaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung – Labuan.

Floating Ad with AdSense
X

Jalur kereta api Rangkasbitung – Labuan, yang memiliki panjang 55,6 kilometer, termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Pandeglang, bersama dengan Jalan Tol Serang – Panimbang dan Bandara Panimbang.

Jalur kereta api Rangkasbitung – Labuan dihentikan pada tahun 1982. Jalur ini menghubungkan Stasiun Labuan dengan Stasiun Rangkasbitung dan terletak di Wilayah Aset I Jakarta.

Jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan mulai dibangun pada tahun 1908 dan ditutup pada tahun 1984 karena kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya. Jalur ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi.

Saat ini, rel kereta api tersebut telah tertutup oleh rumah warga, pabrik, sekolah, dan jalan umum.

Lurah Kadomas, Djumrani, mengungkapkan bahwa belum ada kabar mengenai reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan.

“Warga telah lama menunggu dan mendesak Kementerian Perhubungan melalui PT KAI untuk segera merealisasikan reaktivasi jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan,” ujarnya.

Reaktivasi jalur kereta api ini penting untuk meningkatkan perekonomian warga. Di wilayah Kadomas, terdapat stasiun yang bisa dimanfaatkan.

“Dulu, stasiun tersebut aktif. Namun, sejak jalurnya dimatikan, stasiun tersebut sudah tidak aktif lagi,” tambahnya.

Berdasarkan rencana yang diterima, proses reaktivasi akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama adalah Rangkasbitung-Pandeglang sejauh 18,7 kilometer. Tahap kedua adalah Pandeglang-Labuan sepanjang 37,7 kilometer.

BACA JUGA :  krasfest 2023 Krakatau show Festival Dan hari ulang tahun KOREM 064

Pembangunan tahap pertama direncanakan pada tahun 2021-2023, yang meliputi pembangunan jalur antara Rangkasbitung-Pandeglang. Rencana tahap kedua akan dilakukan pada tahun 2022-2024, yang mencakup pembangunan jembatan, stasiun dari Rangkasbitung-Labuan, serta fasilitas operasional Rangkasbitung – Labuan.

Namun, rencana tersebut belum terlihat setelah terjadinya Pandemi Covid-19.

“Informasi yang kami terima adalah bahwa pada tahun ini akan ada pembayaran kompensasi kepada warga yang terkena dampak reaktivasi. Namun, belum ada kabar lebih lanjut,” katanya.

Secara umum, warga yang terkena dampak sudah siap menerima reaktivasi tersebut. Mereka telah siap untuk pindah dan mendukung proyek ini.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, meminta dinas terkait untuk proaktif dalam mengawal Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pandeglang.

“Dinas terkait harus proaktif berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait. PSN ini berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat Banten Selatan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa jalan tol dan jalur kereta api akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Investasi yang masuk dapat memberikan dampak bagi masyarakat.

“Terutama dalam hal peluang lapangan kerja bagi warga Pandeglang,” tambahnya.

Kepala Dinas Perhubungan, Atang Suhana kepada Compaskoranews.com menjelaskan bahwa seharusnya dana kompensasi untuk segmen pertama diberikan dari Rangkasbitung hingga Kadomas (Stasiun Pandeglang). Namun, saat ini baru mencapai Warunggunung.

“Kita berharap agar segera sampai Kadomas, sehingga dapat segera melanjutkan ke Segmen 2 dari Kadomas ke Labuan, sesuai dengan informasi yang kami terima dari Dinas Perhubungan Provinsi Banten,” ungkapnya.

(Tf/***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *