Jakarta || Compaskotanews.com — Mantan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam, mengungkap bahwa Pengurus Besar NU (PBNU) diduga memimpin struktural Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Jatim untuk mendukung paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gus Salam mengungkap informasi ini setelah pertemuan internal di Hotel Shangri-la, Surabaya, yang dihadiri oleh tokoh-tokoh teras PBNU.
Gus Salam, Penasihat Tim Pemenangan Provinsi (Timprov) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Jatim, mengungkap kekecewaannya terhadap PBNU yang sebelumnya menyatakan netralitas, namun terlihat mengarahkan dukungan ke paslon 2. Selain itu, pengumuman pencopotan KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jatim juga disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, membantah isu arahan dukungan kepada paslon tertentu. Gus Ipul menyatakan bahwa PBNU tidak ingin terlibat dalam urusan politik dan menegaskan netralitasnya. Ketua PBNU Ahmad Fahrur Razi juga mengaku tidak mengetahui pertemuan tersebut dan menegaskan PBNU bukan partai politik.
Waketum PBNU Amin Said Husni menanggapi pemberhentian KH Marzuki Mustamar sebagai masalah biasa dan sesuai prosedur. Gus Ipul menambahkan bahwa PBNU memberikan arahan kepada tokoh-tokoh berpengaruh untuk memastikan pemilihan presiden yang dapat menjaga persatuan dan kemajuan Indonesia.
Meskipun terdapat bantahan dari pihak PBNU, isu ini menimbulkan ketegangan dan kontroversi dalam internal NU Jawa Timur. Kedua ketua PCNU yang hadir dalam pertemuan di Hotel Shangri-la juga enggan memberikan komentar secara terbuka, menambah misteri seputar kejadian tersebut.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf belum memberikan klarifikasi terkait pernyataan Gus Salam. Situasi politik internal NU Jawa Timur menjadi perhatian menyusul dugaan arahan dukungan yang menciptakan ketidakpastian di kalangan pengurus dan anggota NU.
(Tf/red)
