Ujian Ikhlas di Mata Allah, Keikhlasan Hati dalam Beribadah Kepada Allah SWT Tanpa Mengharapkan Pujian dan Penghargaan dari Manusia

oleh

Ikhlas adalah kata dalam bahasa Arab yang memiliki arti “sungguh-sungguh” atau “dengan tulus”. Dalam konteks agama Islam, ikhlas sering kali diartikan sebagai keikhlasan hati dalam beribadah kepada Allah SWT tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia.

“Contoh, ada seorang kaya raya mereka hampir setiap tahun umroh dan haji ke tanah suci mekah dan mereka mengatakan ikhlas dalam pemaparan nya kepada orang lain di momen tasyakuran untuk keberangkatan haji nya. Disisi lain se orang ustad membicarakan kisaha nya kepada para tamu undangan tentang sebuah ke ikhlasan sesorang. Ada orang yang susah paya mengumpulkan uang untuk berangkat haji dan kata nya semata mata mencari Ridho Allah, tetapi seketika di uji oleh Allah tentang keihlasan nya melalui Ibu nya yang sedang sakit meminta mengambilkan air hangat untuk minum sang ibu nya tidak mau melakukan. Di sinilah keikhlasan itu teruji oleh Allah, ketika mereka umroh dan haji bisa di lakukan bulak balik Indonesia arab saudi akan tetapi di minta tolong oleh orang tuanya kedapur saja untuk mengambilkan air minum mereka (sang Anak) menolak tidak mau melakukan nya, lantas di mena letak keikhlasan nya itu kepada Allah” ?

Floating Ad with AdSense
X

Dalil Tentang Ikhlas Surat Al-Insan
Selain itu, dalil tentang ikhlas juga tertuang dalam QS Al-Insan. Ayat yang membahas tentang sikap ikhlas ini tertuang pada ayat 8-12. Berikut bunyinya:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا * إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا * إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا *فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا * وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا

BACA JUGA :  Kesuksesan Seseorang Itu Sudah Dapat di Lihat Dari Karakter Dan Konsekwan Terhadap Prbadi nya

Artinya:

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (8) (seraya berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan ridha Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih dari kamu. (9) Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam lagi penuh kesulitan.” (10) Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan pada hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka. (11) Dan Dia memberi balasan berupa surga dan pakaian sutera kepada mereka karena kesabarannya.”.

Dalil Tentang Ikhlas Surat Ghafir
Dalil tentang ikhlas lainnya ada di dalam QS Ghafir. Dalil ini tertuang dalam ayat tepatnya 65. Bunyinya seperti berikut:

هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya:

“Dialah yang Maha Hidup, tidak ada tuhan selain Dia. Maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”.

Dalil Tentang Ikhlas Surat Al-Lail
Di dalam Surat Al-Lail juga sudah terdapat sebuah dalil yang berisi tentang sifat ikhlas. Hal ini khususnya ada di dalam QS Al-Lail ayat 14 hingga 21. Berikut bunyinya:

فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى * لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى * الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى * وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى * الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى * وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى * إِلَّابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى * وَلَسَوْفَ يَرْضَى

Artinya:

“Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, (14) yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, (15) yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan). (16) Dan orang yang paling bertakwa akan dijauhkan darinya (neraka), (17) yaitu orang yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), (18) dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya, (19) melainkan (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Mahatinggi. (20) Dan sungguh kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).”.

BACA JUGA :  Kejari Serang Memusnahkan Ribuan Arsip Tilang yang sudah Tidak Berguna dan Barang Milik Negara Senilai Rp 591 Juta

(Tf/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *