Serang Kota, 31 Juli 2024 – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Serang diprediksi akan menampilkan persaingan sengit dengan munculnya tiga pasangan calon (paslon) utama. Menurut pengamat politik dan peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Akhyar, peta politik saat ini menunjukkan kemungkinan besar ada tiga paslon yang akan bersaing.
Paslon pertama adalah Budi Rustandi-Nur Agis Aulia, yang telah mengumumkan pencalonannya sejak awal. Paslon kedua, Syafrudin-Heriyanto Citra Buana, telah mendapat restu dari PAN dan NasDem, sehingga makin memperkuat posisi mereka di kancah politik lokal.
Nama ketiga yang disebut-sebut akan muncul adalah Ratu Ria Maryana, yang kemungkinan besar akan berpasangan dengan Wahyu Nurjamil atau Subadri Ushuludin. Namun, keputusan final mengenai pasangan Ratu Ria ini masih belum pasti karena adanya dinamika politik yang kompleks.
Usep menjelaskan bahwa walaupun ada kemungkinan muncul empat paslon, persaingan yang paling mungkin adalah antara tiga paslon. “Jika ada empat paslon, elektabilitas masing-masing akan terpengaruh. Namun, saat ini yang intens terlihat adalah tiga paslon,” katanya.
Menurut Usep, politik adalah dunia yang dinamis dan perubahan selalu mungkin terjadi. Namun, membangun koalisi yang kuat bukanlah perkara mudah, terutama jika Subadri dan Wahyu harus membentuk koalisi secara mandiri.
“Syafrudin memiliki pengaruh kuat di Pilkada Kota Serang dari jejak langkahnya pendekatan dengan para tokoh di kota serang terus di bangun silaturahim. Jika ada empat paslon, tentu itu akan di luar dugaan, tapi tiga paslon saat ini memiliki elektabilitas yang lebih signifikan,” tambah Usep.
Survey menunjukkan bahwa baik Wahyu Nurjamil maupun Subadri Ushuludin berpotensi besar menjadi pasangan Ratu Ria. Namun, keputusan akhir masih tertunda karena adanya berbagai pertimbangan strategis.
“Penentuan pasangan calon memang rumit. Ini tidak hanya terjadi di Kota Serang, tetapi hampir di semua partai. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk kepentingan pusat dan provinsi,” jelasnya.
Sementara itu, informasi terkini menunjukkan bahwa dua partai, PPP dan PKB, sedang menjalin komunikasi intens dengan Partai Golkar. Meski demikian, masih ada tarik ulur dalam mencapai kesepakatan final.
“PKB dan PPP tampaknya mulai merapat ke Golkar. Namun, kesepakatan politik ini tidak hanya soal uang, tetapi juga transaksi politik di pusat dan daerah yang membuat prosesnya alot,” ujarnya.
Dengan berbagai dinamika ini, publik Kota Serang disuguhi drama politik yang menarik menjelang Pilkada 2024. Persaingan ketat ini diharapkan akan menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi Kota Serang.
Meskipun prosesnya rumit, harapan masyarakat akan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif tetap tinggi. Semua mata tertuju pada bagaimana koalisi dan pasangan calon akan terbentuk dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, ada harapan bahwa debat dan kampanye Pilkada kali ini akan lebih fokus pada isu-isu penting seperti literasi dan pembangunan daerah. Hal ini akan menjadi tolak ukur bagi masyarakat dalam memilih pemimpin yang terbaik.
Semua pihak diharapkan mampu menjaga integritas dan etika politik demi menciptakan Pilkada yang damai dan demokratis. Proses politik yang transparan dan adil akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap para calon pemimpin.
Kota Serang kini bersiap menyambut pesta demokrasi yang akan menentukan masa depan mereka. Dengan tiga paslon utama yang diprediksi akan bersaing, Pilkada 2024 dipastikan akan menjadi momen penting bagi perkembangan politik dan pemerintahan di Kota Serang.
(Tf/red)