SERANG KOTA || Compaskotanews.com — Walikota Serang KBR (Kang Budi Rustandi)tengah mengambil langkah strategis dalam menata kawasan Pasar Induk Rau (PIR), khususnya terkait keberadaan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) yang selama ini berdagang di area tersebut. Penataan ini menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertib dan nyaman, sekaligus menjawab keresahan masyarakat.
Wali Kota Serang, KBR (KangBudi Rustandi), bersama jajaran pejabat Pemkot dan tim dari PT Pesona Banten Persada selaku pengelola Pasar Rau, turun langsung meninjau lokasi relokasi yang direncanakan tidak jauh dari gedung PIR. Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana sebelum para pedagang dipindahkan.
“Ini adalah bagian dari solusi mengurangi kesemrawutan di kawasan Pasar Rau. Kami ingin para pedagang tetap bisa berjualan dengan baik, tapi juga dalam lingkungan yang lebih tertib,” ujar KBR dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).
Penataan ini dilakukan bukan hanya untuk kepentingan estetika, melainkan untuk meningkatkan kenyamanan pembeli dan efektivitas aktivitas jual beli. Pemerintah menyadari bahwa kawasan pasar yang semrawut tak hanya menghambat pergerakan pengunjung, tetapi juga berdampak pada citra kota.
Untuk menjamin proses relokasi berjalan optimal, Pemkot Serang telah meminta PT Pesona Banten Persada untuk menyediakan lokasi pengganti yang layak dan representatif. Lokasi baru tersebut diharapkan dapat menampung seluruh PKL yang terdampak dengan fasilitas dasar yang memadai.
“Pengelola pasar sudah menyanggupi untuk menyiapkan lokasi. Kami juga telah meninjau tempatnya dan cukup memadai untuk aktivitas dagang,” jelas Budi.
Tak hanya itu, Budi menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang untuk menyusun Detail Engineering Design (DED) pembangunan infrastruktur jalan penunjang di sekitar area baru. Fasilitas jalan menjadi elemen penting demi kelancaran akses ke lokasi relokasi.
Pemkot juga menggandeng Satpol PP dalam pengamanan kawasan selama dan sesudah proses relokasi berlangsung. Penegakan ketertiban menjadi bagian dari komitmen menjaga stabilitas dan kenyamanan pedagang serta pengunjung pasar.
“Satpol PP akan dilibatkan aktif di lapangan. Kita ingin proses ini berjalan damai dan lancar tanpa konflik,” imbuh Budi.
Ketua Satgas Percepatan Pembangunan Kota Serang, Wahyu Nurjamil, menyambut baik langkah ini. Ia menegaskan bahwa relokasi merupakan tindak lanjut dari laporan warga yang selama ini mengeluhkan kondisi pasar yang padat dan kurang tertata.
“Penataan ini adalah jawaban atas aduan masyarakat yang selama ini merasa terganggu dengan kondisi Pasar Rau. Sekarang sudah mulai kami kerjakan,” tutur Wahyu.
Langkah penataan juga menjadi momentum untuk mengedukasi para pedagang agar terbiasa berdagang di lingkungan yang lebih tertib dan sesuai aturan. Pendekatan persuasif menjadi kunci utama dalam menjaga suasana kondusif selama proses berlangsung.
Meski demikian, proses relokasi ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa pedagang sempat menyuarakan kekhawatiran terkait penurunan omset saat pindah ke tempat baru. Namun pemerintah berjanji akan mendampingi dan mengawasi proses transisi ini secara humanis.
“Kami tidak ingin ada pedagang yang dirugikan. Makanya proses ini harus benar-benar disiapkan, termasuk soal sosialisasi dan dukungan saat relokasi,” ujar salah satu pejabat Pemkot.
Harapannya, penataan ini dapat menjadi contoh bahwa modernisasi pasar rakyat bisa dilakukan tanpa mengorbankan penghidupan masyarakat kecil. Pemerintah juga membuka ruang dialog bagi pedagang yang masih memiliki keberatan atau saran terkait lokasi baru.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, pengelola, dan para pedagang, diharapkan Pasar Rau dapat berubah menjadi pusat perdagangan yang tertib, bersih, dan produktif. Langkah ini pun sejalan dengan visi Pemkot untuk menjadikan Serang sebagai kota yang nyaman dan berdaya saing.
Program relokasi ini menjadi satu dari banyak upaya yang tengah digenjot Pemkot Serang dalam membangun infrastruktur dan tata ruang kota secara berkelanjutan. Pasar sebagai jantung ekonomi rakyat diharapkan menjadi titik awal perbaikan wajah kota.
Jika proses ini berjalan lancar, Pemkot berencana menerapkan pola serupa di pasar-pasar lain di Kota Serang yang mengalami masalah serupa. Transformasi pasar pun menjadi bagian penting dari pembangunan kota yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan.
(Toni f/red)