Reda Mantovani, Penasehat DPP ABPEDNAS : Sang Pengawal Integritas Desa Lewat Program ” Jaga Desa “
Jakarta.CompasKotaNews.Com
Dalam langkah strategis memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI, Prof. Dr. Reda Mantovani, S.H., M.H., resmi menginisiasi Program Jaga Desa.
Program ini menjadi instrumen preventif yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga integritas pembangunan di tingkat desa.
“Dana desa bukan hanya soal laporan keuangan, tapi soal amanah dan kepercayaan publik. Kita tidak boleh beri celah sedikit pun untuk penyalahgunaan,” tegas Prof. Reda dalam peluncuran program tersebut.
Mengusung pendekatan edukatif, kolaboratif, dan memanfaatkan teknologi digital, Jaga Desa dirancang untuk memperkuat kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan anggaran, sekaligus membuka ruang partisipasi masyarakat dalam fungsi pengawasan.
Program ini menuai respons positif dari berbagai kalangan. Ketua Umum DPP Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS), Indra Utama, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini.
“Prof. Reda bukan hanya penegak hukum, beliau juga pionir dalam pemberdayaan desa. Lewat Jaga Desa, beliau mendorong BPD dan warga untuk terlibat aktif mengawal pembangunan yang bersih,” katanya.
Sejak digulirkan, Jaga Desa telah menjangkau ribuan desa di berbagai daerah, membangun sinergi antara Kejaksaan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan elemen adat. Tak hanya sebagai alat pemantauan hukum, program ini juga menjadi medium pendidikan masyarakat desa dalam membangun budaya antikorupsi sejak dini.
Atas kontribusinya, Prof. Reda menerima Property&Bank Award XVII 2024 sebagai Tokoh Peduli Akuntabilitas dan Transparansi Pengawasan Keuangan Negara, dengan fokus pada dana desa.
Profil Singkat Prof. Reda Mantovani: Jaksa, Akademisi, dan Visioner Reformasi Desa
Prof. Reda Mantovani adalah figur langka yang memadukan kepakaran hukum dan dedikasi pendidikan. Sejak diangkat sebagai Jamintel pada 31 Oktober 2023, ia konsisten mendorong reformasi berbasis keadilan dan pemberdayaan.
Karier kejaksaan Prof. Reda diawali di Kejari Cibadak, kemudian menempati posisi strategis seperti Kajari Cilegon (2012), Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri Kejagung (2013), hingga Konsultan Hukum di KJRI Hong Kong (2014–2015).
Ia juga pernah memimpin Kejari Jakarta Barat, Kejati Banten, dan Kejati DKI Jakarta.
Dalam dunia akademik, Prof. Reda adalah dosen tetap Universitas Pancasila sejak 2011 dan dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana pada Desember 2023. Ia mengantongi gelar magister dari Universitas Aix-Marseille III, Prancis, serta gelar doktor dari Universitas Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya,
“Relasi Literasi Digital dengan Pencegahan Tindak Pidana Hoax dan Ujaran Kebencian di Tahun Politik 2024,” ia menekankan pentingnya literasi digital sebagai benteng utama melawan disinformasi di era politik yang rentan.
Sebagai penulis aktif di Hukumonline sejak 2017, ia telah menghasilkan berbagai buku referensial mengenai kejahatan keuangan, siber, dan hak asasi manusia.
Tahun ini, ia dinobatkan sebagai Kolumnis Inspiratif 2024.
Perjalanan Prof. Reda menjadi cerminan bahwa profesionalisme hukum dan dedikasi akademik dapat berjalan beriringan dalam membangun negeri dari akar rumput. Ia bukan hanya pemikir, tetapi pelaksana yang membuktikan bahwa integritas adalah fondasi sejati perubahan.
(Rie/red)
