BPBD Lebak Evakuasi Pohon Jambu Air yang Terancam Tumbang di Permukiman Warga
Lebak, CompasKotaNews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak bergerak cepat menanggapi laporan warga terkait keberadaan sebuah pohon jambu air yang terancam tumbang di kawasan pemukiman Kampung Pasir Konsen RT 01 RW 10, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Evakuasi dilakukan pada Jumat (20/6/2025) pagi, setelah warga mengkhawatirkan keselamatan mereka akibat kondisi pohon yang sudah miring dan berisiko menimpa rumah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Agus Riza Faitzal, mengatakan bahwa tindakan ini diambil sebagai bentuk respons cepat terhadap potensi bencana yang mengancam keselamatan warga.
“Setelah kami menerima laporan dari warga melalui rekan-rekan media dan tokoh masyarakat setempat, tim langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Ternyata benar, pohon tersebut posisinya sudah cukup miring dan berpotensi tumbang, apalagi saat angin kencang,” ujar Epi Yudhistira petugas lapangan BPBD Lebak
Menurut keterangan warga, pohon jambu air tersebut sudah cukup lama tumbuh di pekarangan dan ukurannya cukup besar. Namun dalam beberapa bulan terakhir, tanah di sekeliling akar terlihat mulai tergerus akibat hujan deras dan hembusan angin yang cukup kuat. Dikhawatirkan, dalam kondisi tertentu, pohon itu bisa tumbang sewaktu-waktu dan membahayakan rumah di dekatnya.
Budi Saepudin, seorang wartawan lokal yang turut membantu menyampaikan laporan warga kepada pihak BPBD, mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan. Ia mengatakan bahwa inisiatif warga melaporkan potensi bahaya ini harus didukung dan ditindaklanjuti dengan kolaborasi semua pihak.
“Kami dari media hanya sebagai penyambung lidah masyarakat. Yang terpenting adalah keselamatan warga. Untungnya BPBD merespons cepat dan langsung turun ke lapangan,” ucap Budi.
Proses evakuasi pohon dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan alat pemotong dan melibatkan sejumlah personel BPBD dibantu warga setempat. Dalam waktu sekitar satu jam, pohon berhasil ditebang dan dipindahkan ke lokasi aman tanpa menimbulkan kerusakan pada bangunan sekitar maupun korban jiwa.
BPBD juga mengimbau warga lainnya agar lebih waspada terhadap potensi bencana di sekitar tempat tinggal, terutama pohon-pohon besar yang berada dekat dengan rumah. Masyarakat diminta segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda pohon miring, akar terangkat, atau dahan rapuh yang bisa membahayakan.
“Kami siap membantu kapan saja jika ada laporan. Lebih baik mencegah daripada terjadi bencana yang menimbulkan korban,” tutup Epi Yudhistira..
Kegiatan ini menjadi contoh nyata pentingnya sinergi antara masyarakat, media, dan pemerintah dalam upaya mitigasi bencana di lingkungan sekitar. Dengan komunikasi yang baik dan tindakan cepat, risiko bencana bisa diminimalkan dan keselamatan warga tetap terjaga. (Bdi/Red)